Tohom juga menilai keberhasilan BPBL membawa stabilitas sosial yang tidak banyak disadari publik. Beban biaya energi masyarakat turun drastis, tekanan ekonomi mereda, dan kehidupan keluarga menjadi lebih produktif.
Ia menyebut pola kerja ESDM dan PLN dalam program ini: validasi data yang rapi, eksekusi cepat, dan hasil yang terukur, patut ditiru K/L lain.
Baca Juga:
Prabowo Instruksikan Penguatan Pendidikan Vokasi dan Sekolah Terintegrasi untuk Atasi Kemiskinan
“Ini contoh anggaran berpihak kepada rakyat miskin secara nyata. ESDM dan PLN memberi teladan bahwa program pemerintah tidak harus rumit, yang penting tepat sasaran dan langsung mengubah hidup masyarakat,” katanya.
Ia mendorong pemerintah memastikan keberlanjutan pendanaan hingga tidak ada lagi warga yang hidup dalam kegelapan, termasuk rumah tangga miskin ekstrem di wilayah terpencil.
Menurutnya, pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya mengandalkan bantuan tunai; akses energi adalah kunci membuka pintu kesejahteraan jangka panjang.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Tekankan Pendidikan dan Pemberdayaan sebagai Kunci Pengentasan Kemiskinan
“Kalau keluarga punya listrik, maka mereka punya masa depan. Itu prinsipnya,” tegas Tohom.
Tohom menilai kisah-kisah warga seperti Ruslan dari Musi Banyuasin adalah potret nyata bagaimana kebijakan elektrifikasi mengubah kehidupan dari nol menjadi harapan.
“Ketika sakelar diklik untuk pertama kali, itu bukan sekadar lampu menyala. Itu simbol negara hadir,” ujarnya.