WahanaNews.co, Konsumenlistrik, Jakarta - PT PLN (Persero) mengoperasikan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu berkapasitas 2 x 3,5 megawatt (MW) di Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pengoperasian dua PLTM yang dimulai pada Senin (8/1/2024) tersebut untuk meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebagai upaya transisi energi.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Kami tancap gas mengawali tahun 2024 ini. Kami jalankan komitmen transisi energi dengan memasifkan penggunaan potensi-potensi energi ramah lingkungan yang ada," kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Ia mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber energi air yang melimpah. Sumber energi tersebut menjadi salah satu pionir dalam transisi dari energi fosil ke sumber energi domestik.
PLN menyebut dengan kapasitas produksi sebesar 2 x 3,5 MW maka ditaksir dua PLTM tersebut mampu memproduksi energi hijau sebesar 39 gigawatt hour (GWh) per tahun.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Sebagai tulang punggung keberhasilan transisi energi untuk mencapai net zero emission (NZE) di tahun 2060 maka PLN secara aktif mengakselerasi berbagai inisiatif baik secara kolektif mau pun kolaboratif dengan para pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri," ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan bahwa saat ini PLN juga telah merencanakan penambahan energi listrik akan ditopang dari EBT sebesar 75 persen dan 25 persen dari sektor gas hingga 2040.
"Untuk itu, PLN telah menyiapkan skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED) guna meningkatkan kapasitas pembangkit EBT secara masif dan mengatasi tantangan intermitensi serta ketidakcocokan lokasi sumber EBT dengan pusat demand di perkotaan," ujarnya.