Menurutnya, evaluasi mendalam terkait pola buka-tutup waduk harus melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi perlindungan konsumen dan akademisi.
"Tak jarang muncul keluhan dari masyarakat yang terdampak oleh kebijakan mendadak seperti ini. Sudah saatnya pemerintah dan PLN membangun sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan warga," tambahnya.
Baca Juga:
Dibekuk Intel TNI, Pak Tua Penghuni Gubuk Ternyata Koruptor Kakap Rp 1,3 Triliun
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadaman Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau, M Edy Afrizal, menyampaikan bahwa pembukaan tiga pintu waduk setinggi 50 cm dilakukan akibat curah hujan tinggi di wilayah Sumatera Barat yang menyebabkan elevasi waduk meningkat signifikan.
"Kita mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kampar untuk tetap waspada, karena pembukaan pintu waduk akan berdampak terhadap kenaikan permukaan air," ujar Edy.
Dengan kondisi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, ALPERKLINAS menegaskan bahwa pemerintah dan PLN harus segera mengambil langkah konkret guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan PLTA.
Baca Juga:
Kampar Punya Pabrik Pupuk Berbahan Baku Batubara Pertama di Dunia
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]