KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyambut positif langkah inovatif PT PLN (Persero) yang kini memasok listrik aliran darat untuk mendukung operasional Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut (AL).
Menurut ALPERKLINAS, langkah strategis ini bukan hanya mencerminkan kemajuan dalam teknologi kelistrikan nasional, tetapi juga memperlihatkan keseriusan PLN dalam mendukung efisiensi energi dan keberlanjutan operasional militer Indonesia.
Baca Juga:
Global Sumud Flotilla Diserang, Italia Kirim Fregat untuk Lindungi Aktivis Internasional
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai bahwa sinergi PLN dan TNI AL merupakan lompatan besar dalam sejarah pengelolaan energi nasional.
Ia menyebut pemanfaatan listrik darat sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) di kapal perang adalah terobosan yang menunjukkan kemampuan bangsa dalam menghadirkan solusi mandiri dan ramah lingkungan.
“PLN telah menunjukkan inovasi luar biasa. Dengan menyediakan layanan listrik khusus bagi KRI yang sandar di dermaga, PLN membantu TNI AL menekan konsumsi BBM, mengurangi emisi, sekaligus meningkatkan efisiensi biaya operasional. Ini bukti bahwa transformasi energi Indonesia bukan hanya untuk industri dan rumah tangga, tetapi juga untuk pertahanan negara,” ujar Tohom, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga:
Rusia Percepat Produksi Drone Laut Usai Tenggelamkan Kapal Simferopol Ukraina
Menurutnya, langkah PLN ini juga memperkuat kemandirian energi nasional karena mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.
Ia menegaskan, jika sinergi semacam ini terus diperluas ke seluruh pangkalan TNI AL, maka penghematan negara akan sangat signifikan.
Tohom yang juga Aktivis Perlindungan Konsumen Listrik ini mengatakan bahwa inovasi PLN harus dijaga keberlanjutannya dengan tata kelola yang transparan dan konsisten terhadap standar mutu serta keselamatan.
"Setiap proyek kelistrikan yang berdampak langsung pada sektor strategis seperti pertahanan harus memiliki sistem pengawasan publik yang kuat agar tetap akuntabel dan efisien,” tuturnya.
Lebih lanjut, Tohom menyoroti bahwa inisiatif listrik darat sejalan dengan semangat nasional dalam menurunkan emisi karbon dan mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Ia mengingatkan bahwa inovasi PLN ini dapat menjadi contoh bagi BUMN lain agar tidak ragu berkolaborasi dengan instansi pertahanan demi kemandirian energi bangsa.
“Ketika kapal perang tidak lagi bergantung penuh pada BBM, itu artinya kita sedang melangkah menuju masa depan pertahanan yang lebih hijau dan efisien. Listrik darat bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga simbol modernisasi militer Indonesia yang berpikir maju,” tutup Tohom.
Sebelumnya, Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog KSAL) Laksamana Muda Eko Sunarjanto mengungkapkan bahwa pemanfaatan listrik aliran darat menjadi solusi efisien sekaligus ramah lingkungan bagi operasional kapal perang.
Ia juga memberikan apresiasi kepada tim PLN dan Kementerian Pertahanan yang menyiapkan sambungan listrik sebesar 4,33 MVA di beberapa dermaga Koarmada II.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, menambahkan bahwa layanan Onshore Electric Connection ini merupakan simbol sinergi strategis antara BUMN ketenagalistrikan dan institusi pertahanan negara.
Ke depan, PLN berencana memperluas layanan ini ke pangkalan-pangkalan TNI AL lainnya di seluruh Indonesia.
[Redaktur: Mega Puspita]