KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi terhadap langkah CSR PLN Peduli yang memperkuat fasilitas pengangkutan sampah dan pengelolaan lingkungan melalui Bumdes Barokah Mlirip, Malang.
Menurut ALPERKLINAS, program ini bukan hanya mendukung pembangunan desa, tetapi juga memperlihatkan bahwa keberadaan PLN sebagai penyedia energi dapat memberikan dampak sosial yang luas dan konkret bagi masyarakat.
Baca Juga:
Menteri Koperasi Sebut 71 Ribu Koperasi Desa Telah Terbentuk, MARTABAT Prabowo-Gibran Ingatkan Kembali agar Masalah Sampah Dilibatkan
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai bahwa kontribusi PLN melalui penguatan sarana air bersih, sanitasi, dan TPS 3R di Desa Mlirip adalah contoh bagaimana perusahaan negara mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat secara tepat sasaran.
“Ini adalah investasi sosial jangka panjang. Penguatan sistem pengangkutan sampah oleh Bumdes Barokah Mlirip akan melahirkan ekosistem desa yang lebih sehat, berdaya, dan mandiri,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Tohom menjelaskan bahwa keberadaan TPS 3R dan sarana sanitasi ini memberi nilai tambah terhadap perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Terus Masifkan Pemilahan Sampah
Menurutnya, kenaikan jumlah peserta TPS 3R dari 385 menjadi 650 setelah adanya CSR PLN menunjukkan tingkat kesadaran warga yang semakin meningkat.
“Ketika masyarakat mulai bergerak bersama menjaga kebersihan, itu artinya intervensi yang diberikan tepat dan diterima dengan baik. PLN telah menunjukkan bagaimana CSR mampu menjadi katalis perubahan,” tambahnya.
Lebih jauh, Tohom menyebut program ini sebagai model kolaborasi multipihak yang ideal antara PLN, pemerintah desa, dan masyarakat.
Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh keberanian desa dalam mengelola sampah secara terpadu dan profesional melalui Bumdes.
“Bumdes Barokah Mlirip telah memperlihatkan kapasitasnya. Dengan penguatan armada pengangkutan dan sarana pendukung, potensi ekonomi dari sektor persampahan dan kebersihan desa bisa terus berkembang,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi PLN mengenai jalur transmisi listrik yang melintasi permukiman. Menurutnya, aspek keselamatan dan perlindungan aset negara harus berjalan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat.
“Ketika masyarakat memahami pentingnya keamanan jaringan listrik, maka keberlanjutan layanan energi untuk kebutuhan warga juga dapat terjamin,” jelas Tohom.
Tohom menutup pernyataannya dengan mengajak PLN dan pemerintah daerah untuk terus memperluas kemitraan berbasis kebutuhan nyata di masyarakat.
“CSR seperti ini harus diperbanyak. Ketika perusahaan hadir dengan pendekatan humanis dan berdampak langsung pada kesejahteraan warga, maka kepercayaan publik pun menguat. Desa bersih, masyarakat sehat, layanan listrik aman. Semuanya saling terkait,” tegasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]