Konsumenlistrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menilai langkah PT PLN (Persero) dalam melakukan pemadaman listrik sementara di sejumlah wilayah Jakarta yang terdampak banjir merupakan keputusan yang tepat demi keselamatan masyarakat.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa kebijakan ini harus dipahami sebagai tindakan pencegahan yang dapat menyelamatkan nyawa.
Baca Juga:
Dukung Pahlawan Garuda Bertanding, PLN Siapkan Keandalan Pasokan Listrik
"Pemadaman listrik sementara saat terjadi banjir adalah langkah yang sangat diperlukan untuk menghindari risiko fatal seperti sengatan listrik. Keselamatan publik harus menjadi prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini," ujar Tohom, Kamis (30/1/2025).
Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya melaporkan bahwa sebanyak 1.873 pelanggan di beberapa wilayah Jakarta mengalami pemadaman listrik akibat genangan air.
Beberapa lokasi terdampak di antaranya adalah Jalan Bumi Citra Idaman, Jalan Boulevard Raya Ruko Mutiara Taman Palem, Jalan Manyar, serta Rusun BCI di Jakarta Barat, dan Jalan Karma Yudha serta Jalan Pegangsaan Dua Kelapa Gading di Jakarta Utara.
Baca Juga:
Dihadiri Wapres Gibran, Upacara Hari Pahlawan Tanpa Kedip
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menegaskan bahwa pemadaman dilakukan untuk mencegah risiko bahaya listrik saat terjadi banjir.
"Keselamatan pelanggan adalah prioritas utama kami. PLN selalu siaga menghadapi kondisi darurat seperti banjir dan memastikan listrik dapat segera dinyalakan kembali setelah kondisi benar-benar aman," jelasnya.
Tohom menambahkan bahwa pemadaman listrik sebagai tindakan preventif sudah seharusnya didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia mencontohkan insiden tragis yang pernah terjadi di Sorong, Papua Barat Daya, di mana seorang remaja bernama Muhammad Hairul tewas tersengat listrik saat menerobos banjir menggunakan sepeda motor.
"Kasus di Sorong adalah pengingat bagi kita semua bahwa listrik bisa menjadi ancaman saat terjadi genangan. Oleh karena itu, pemadaman listrik di area banjir adalah langkah yang harus kita apresiasi, bukan malah dipersoalkan," tegas Tohom yang juga Aktivis Perlindungan Konsumen Listrik.
Lebih lanjut, Tohom mengimbau masyarakat untuk tidak nekat menerobos genangan air, terutama di area yang masih memiliki jaringan listrik aktif.
Ia juga mendorong PLN untuk terus meningkatkan komunikasi dengan warga agar mereka lebih memahami pentingnya tindakan pencegahan ini.
"Edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar mereka sadar akan bahaya listrik saat banjir. PLN dan pemerintah daerah juga perlu meningkatkan sosialisasi terkait prosedur keselamatan listrik di musim hujan," pungkasnya.
Sementara itu, PLN mengimbau pelanggan untuk tetap waspada dan memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi kering sebelum menyalakan kembali perangkat elektronik.
Untuk pelaporan kondisi darurat, pelanggan dapat menghubungi Contact Center PLN 123 atau menggunakan aplikasi PLN Mobile yang siaga 24 jam.
[Redaktur: Sandy]