Tohom yang juga Mantan Wakil Ketua Umum DPP Gempita (Generasi Muda Peduli Tanah Air) ini menambahkan bahwa peran komunitas lokal dan keluarga sangat penting dalam mencegah jatuhnya korban baru.
“Kita harus saling menjaga. Jangan hanya diam jika ada tetangga atau kerabat yang hampir menjadi korban. Berikan informasi yang benar bahwa program ini tidak berbayar.”
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dorong Pendirian LPKSM Spesialis
Ia juga meminta agar PLN menggencarkan sosialisasi dengan pendekatan yang lebih lokal dan langsung menyentuh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau informasi digital.
“Baliho di desa, pengumuman masjid, dan penyuluhan RT adalah contoh pendekatan yang selama ini dianggap kecil, padahal dampaknya besar dalam mencegah penipuan,” katanya.
Sebagai Ketua Umum ALPERKLINAS, Tohom menyatakan organisasinya akan terus menerima aduan dari masyarakat dan menyuarakan kepentingan konsumen listrik.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Standar Keselamatan Listrik di Forum BPKN Jakarta
Ia mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelaku penipuan yang mencemarkan program pelayanan publik.
Sebelumnya, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tulungagung, Dhodhit Hari Seputro, menyatakan bahwa peremajaan meter oleh PLN tidak dikenai biaya.
“PLN tidak pernah mengeluarkan kuitansi semacam itu dan tidak pernah menarik uang dari pelanggan untuk program ini,” ujar Dhodhit kepada media lokal.