konsumenlistrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, mengapresiasi langkah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memberikan perhatian besar pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Menurutnya, ini merupakan langkah progresif dalam mendorong ketahanan energi nasional serta mewujudkan kemandirian bangsa di sektor energi.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah dan DPR Tetapkan Sistem Pengolahan TPA Benowo di Surabaya Jadi Percontohan Nasional
“Kami sangat mendukung prioritas yang diberikan pemerintah terhadap sektor energi terbarukan. Ini adalah langkah strategis yang akan memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi keberlanjutan lingkungan maupun efisiensi energi nasional,” ujar Tohom, Selasa (25/2/2025).
Tohom mengungkapkan bahwa investasi sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp326,1 triliun yang akan dikucurkan dalam proyek energi baru terbarukan merupakan sinyal positif bagi industri dan masyarakat.
“Dengan investasi sebesar ini, kita bisa melihat bahwa pemerintah benar-benar serius dalam melakukan transisi energi. Ini bukan hanya soal mengganti sumber energi, tapi juga mengamankan masa depan industri listrik di Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Pemerintah Harus Siapkan Tempat Limbah PLTN Paralel dengan Rencana Pembangunan PLTN
Selain itu, Tohom menyoroti peluang besar bagi Danantara dalam mempercepat pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara serta memperluas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) apung di berbagai waduk dan danau di Indonesia.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan tren global yang semakin meninggalkan energi fosil.
“Pensiun dini PLTU dan pengembangan EBT perlu dilakukan dengan pendekatan yang terintegrasi. Salah satu skema yang bisa diterapkan adalah project bundling, di mana investasi dalam proyek energi terbarukan dikombinasikan dengan penghentian PLTU secara bertahap,” jelasnya.