Konsumenlistrik.WahanaNews.co - PT PLN (Persero) terus berupaya mewujudkan transisi energi, khususnya dalam hal pendanaan dengan mengajak komunitas global untuk berkolaborasi.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya Global Blended Finance Alliance (GBFA) sebagai landasan transformasi dan pengetahuan masa depan.
Baca Juga:
PLN UP3 Sumedang Melalui YBM Serahkan 50 Paket Makanan Bergizi Untuk Anak Stunting di Kecamatan Cisitu
GBFA, menurutnya, akan mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor ekonomi utama, salah satunya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
“Mata dunia tertuju pada Indonesia sehingga kita harus menjadi contoh transisi energi berkeadilan yang benar-benar berhasil menyeimbangkan pembangunan ekonomi, keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan hidup,” kata Menko Luhut dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (22/5/2024).
Luhut menambahkan, kolaborasi diperlukan untuk memecahkan tantangan global transisi energi. Inisiatif seperti JETP perlu didukung oleh keselarasan pemangku kepentingan yang kuat tidak hanya pada aspek teknis, namun juga relasional sehingga dapat menggunakan kesempatan ini untuk belajar bersama dalam memecahkan tantangan.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam transisi energi saat ini adalah dukungan pembiayaan.
"Untuk mendapatkan dukungan finansial yang memadai, terdapat beberapa inisiatif seperti JETP, AZEC, IPEF yang saat ini sedang berjalan, kami memerlukan dukungan finansial lebih lanjut untuk mempercepat pencapaian NZE," terang Arifin.
Arifin menambahkan, Pemerintah selalu memprioritaskan daya beli serta kesejahteraan masyarakat dalam menjalankan transisi energi dengan memastikan bahwa program transisi energi bersih harus memberikan dampak positif bagi masyarakat.