Tahun ini, diharapkan terdapat 2 pilot project PLTS di lingkungan KAI yang sudah dapat dioperasikan.
Dalam implementasi Environmental, Social & Governance di perusahaan, KAI menggunakan sirkulasi udara alami stasiun, menggunakan penerangan hemat energi, mengutamakan tenaga kerja lokal, serta menyiapkan berbagai perizinan dan rekomendasi terkait bangunan perusahaan.
Baca Juga:
940.738 Tiket Kereta Terjual saat Libur Panjang Iduladha
Didiek mengatakan, KAI akan terus melakukan upaya pelestarian lingkungan, di mana hampir 56.000 pohon telah ditanam di berbagai wilayah operasi KAI.
“Dengan pengimplementasian ESG di KAI maka akan tercipta bisnis yang sifatnya sustain. Dengan demikian, keberlangsungan industri perkeretaapian juga bisa kita jaga dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh KAI untuk bisa membantu menyediakan energi ramah lingkungan di area kerja KAI.
Baca Juga:
KAI Prediksi 51 Ribu Orang Tinggalkan Surabaya pada Libur Panjang Iduladha
"Ini adalah langkah pertama yang strategis untuk melakukan dekarbonisasi. Untuk saat ini potensi paling besar adalah penyediaan PLTS. Ke depan potensi lain yang bisa dikerjasamakan antara Pertamina NRE dan KAI adalah pemanfaatan hidrogen, yang saat ini sedang kami kembangkan untuk kereta api," kata Dannif.
Pertamina NRE sendiri telah memasang PLTS di berbagai lokasi baik eksternal maupun internal Pertamina.
Tahun lalu Pertamina NRE memasang PLTS di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan kapasitas terpasang 2 MWp, PLTS RU IV Cilacap berkapasitas 1,34 MWp, dan PLTS RU II Dumai berkapasitas 2 MWp.