Energynews.id | PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) bakal memasang rooftop solar panel on grid untuk menunjang kebutuhan daya listrik di 70 stasiun kereta api serta bangunan lainnya yang ada di aset-aset perusahaan.
"Kami telah melakukan pemetaan terhadap potensi energi PLTS di 70 stasiun KAI yaitu sebesar 2,75 megawatt jam (MWh) per tahun, sehingga berpotensi mengurangi karbon dioksida sebanyak 179.459.810,6 kilogram CO2 per tahun," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangannya, Kamis (10/03/2022).
Baca Juga:
940.738 Tiket Kereta Terjual saat Libur Panjang Iduladha
Pemasangan solar panel dilakukan melalui kerja sama KAI dengan Pertamina NRE (PNRE) atau PT Pertamina Power Indonesia, Subholding Power and New Renewable Energy Pertamina.
Kerja sama ini meliputi strategi untuk melakukan studi kelayakan, pengembangan, dan potensi penerapan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Didiek menjelaskan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di aset KAI sebagai bentuk implementasi konservasi energi, efisiensi energi, serta peningkatan pemanfaatan energi surya yang ramah lingkungan.
Baca Juga:
KAI Prediksi 51 Ribu Orang Tinggalkan Surabaya pada Libur Panjang Iduladha
Saat ini, pemasangan PLTS telah dilakukan di Stasiun Batang dengan kapasitas sebesar 6 kilowatt peak (kWp) dan di Stasiun Garut dengan kapasitas total sebesar 60 kWp.
Ke depannya, KAI juga akan melakukan implementasi rooftop solar panel di stasiun-stasiun dan bangunan aset KAI lain yang memiliki potensi pemasangan PLTS.
KAI akan terus menambah jumlah bangunan yang dipasang PLTS dalam mendukung penggunaan green energy.
Tahun ini, diharapkan terdapat 2 pilot project PLTS di lingkungan KAI yang sudah dapat dioperasikan.
Dalam implementasi Environmental, Social & Governance di perusahaan, KAI menggunakan sirkulasi udara alami stasiun, menggunakan penerangan hemat energi, mengutamakan tenaga kerja lokal, serta menyiapkan berbagai perizinan dan rekomendasi terkait bangunan perusahaan.
Didiek mengatakan, KAI akan terus melakukan upaya pelestarian lingkungan, di mana hampir 56.000 pohon telah ditanam di berbagai wilayah operasi KAI.
“Dengan pengimplementasian ESG di KAI maka akan tercipta bisnis yang sifatnya sustain. Dengan demikian, keberlangsungan industri perkeretaapian juga bisa kita jaga dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh KAI untuk bisa membantu menyediakan energi ramah lingkungan di area kerja KAI.
"Ini adalah langkah pertama yang strategis untuk melakukan dekarbonisasi. Untuk saat ini potensi paling besar adalah penyediaan PLTS. Ke depan potensi lain yang bisa dikerjasamakan antara Pertamina NRE dan KAI adalah pemanfaatan hidrogen, yang saat ini sedang kami kembangkan untuk kereta api," kata Dannif.
Pertamina NRE sendiri telah memasang PLTS di berbagai lokasi baik eksternal maupun internal Pertamina.
Tahun lalu Pertamina NRE memasang PLTS di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan kapasitas terpasang 2 MWp, PLTS RU IV Cilacap berkapasitas 1,34 MWp, dan PLTS RU II Dumai berkapasitas 2 MWp.
Di samping itu Pertamina NRE juga telah menyediakan PLTS Atap di 129 titik SPBU Pertamina, sehingga total yang telah menggunakan PLTS Atap saat ini mencapai 141 SPBU.
Pertamina NRE berkomitmen penuh untuk mendukung pencapaian target net zero emission tahun 2060.
Langkah ini juga merupakan bagian dari implementasi aspek environment, social, and governance (ESG) yang terintegrasi dalam pengelolaan bisnis Pertamina NRE. [jat]