Sebelumnya, komitmen pendanaan ini diserukan oleh sejumlah negara maju, utamanya di bawah pimpinan Amerika Serikat, untuk pembiayaan proyek infrastruktur hingga transisi energi di Indonesia.
Presiden Jokowi justru langsung memerintahkan jajarannya untuk segera menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang telah tercapai pada KTT G20 pada dua pekan lalu itu.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Presiden meminta agar segera dibentuk gugus tugas atau task force untuk menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang telah dicapai tersebut.
Hal tersebut Presiden sampaikan saat memimpin rapat terbatas tentang evaluasi pelaksanaan KTT G20 yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 28 November 2022.
Presiden Jokowi memerinci, setidaknya terdapat 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai mencapai US$ 238 miliar dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai US$ 71,4 miliar yang perlu segera ditindaklanjuti.
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
"Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat," lanjutnya.
Selain itu, Presiden juga meminta jajarannya untuk mengawal percepatan berbagai komitmen investasi agar bisa terealisasi di lapangan. Sejumlah komitmen investasi tersebut antara lain komitmen dari pemerintah Amerika Serikat melalui skema Partnership for Global Infrastructure Investment sebesar US$ 600 miliar.
Kemudian, US$ 20 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis fosil melalui Just Energy Transition Partnership (JETP).