Dalam prosesnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut memecat Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo akibat krisis tersebut. Posisinya kemudian diberikan kepada Hartanto Wibowo.
Menurut Bisman, pergantian direksi mestinya hanya sebagai langkah awal menyelesaikan masalah pasokan tersebut. Pemerintah perlu mencari solusi yang lebih konkret untuk menyelesaikan perkara tersebut.
Baca Juga:
4 Desa di Pulau Timor Kini Teraliri Listrik PLN 24 Jam
Terlebih, PLN telah diberi fasilitas DMO untuk memasok batu bara pada pembangkit. Selain itu, perseroan juga perlu membangun relasi baik dengan perusahaan tambang untuk mendapatkan tambahan pasokan di tengah menguatnya harga bara di pasar global.
“Ini yang di internal PLN yang harus diperbaiki. Sistem dalam konteks alur pengadaan, sistem manajemen dan termasuk pengawasan,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan bahwa pemerintah dan para stakeholder masih terus membahas ihwal solusi permanen penyediaan pasokan batu bara domestik.
Baca Juga:
Berhasil Tumbangkan Bandung BJB Tandamata, Jakarta Electric PLN Jaga Asa Tembus Final Four
Dia menyebutkan bahwa krisis energi telah resmi berakhir setelah pasokan batu bara mulai disalurkan ke pembangkit PLN dan IPP. Pun demikian, skema penyelesaian krisis pasokan masih dibahas kementerian. [Tio]