Ditambahkan, PLTS Photovoltaic seperti PLTS Bawean sendiri merupakan salah satu teknologi yang paling menjanjikan untuk menghasilkan energi listrik yang ekonomis, bersih dan sustainable saat ini.
Tidak hanya itu, energi Photovoltaic ideal untuk meningkatkan bauran energi nasional karena sifatnya yang dapat dengan mudah dibangun dan pengembangannya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan dengan teknologi lainnya.
Baca Juga:
PLN Kembangkan Bahan Bakar PLTU Non Batu Bara, Gandeng Jepang
Sebagai perusahaan pembangkit terdepan di Indonesia, PJB sebelumnya telah berhasil membangun PLTS Photovoltaic dengan kapasitas 1 Megawatt peak (MWp) di area PLTA Cirata yang didesain khusus untuk tujuan penelitian sebagai pengayaan pengetahuan dan pengalaman PJB dalam pengoperasian PLTS skala besar di Indonesia.
Selain pembangunan PLTS Photovoltaic di Cirata dan Bawean, PT PJB juga mulai mengembangkan pembangunan PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 MWac yang berlokasi di Waduk PLTA Cirata bermitra dengan Masdar.
Proyek ini direncanakan akan terkoneksi dengan Sistem Jawa-Bali 150 kV dan dapat beroperasi pada akhir tahun 2022. Pada Agustus 2021, proyek ini telah mencapai tahapan financial close dengan nilai investasi USD 140 Juta.
Baca Juga:
Pertama Diujicobakan, PLN Gandeng IHI Jepang Gunakan Amonia untuk Co-Firing PLTU
Direktur Bisnis Regional Jawa Bali Madura PT PLN (Persero), Haryanto W.S menyatakan PJB sebagai bagian dari PLN berperan dalam pengembangan energi berbasis EBT di Indonesia.
“PJB dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki dalam bidang renewable energy, tentunya PJB akan mampu untuk mengemban tugas besar dari PLN dan pemerintah dalam menghijaukan energi listrik di Indonesia," ungkap Harianto. [Tio]