Konsumenlistrik.com | PT PLN (Persero) bersama dua anak usahanya, PT Indonesia Power dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), terus memaksimalkan perannya dalam perdagangan karbon sebagai salah satu upaya menurunkan emisi.
Tiga perwakilan perusahaan listrik ini mengikuti program capacity building di tiga negara Eropa, yaitu Belanda, Jerman, dan Belgia.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Yusuf Didi Setiarto, mengatakan peningkatan kapasitas SDM ini sangat penting mengingat PLN dan anak perusahaannya punya peran penting dalam pengurangan emisi di Indonesia dan perdagangan karbon.
“Peningkatan kapasitas akan membantu kami mempercepat dan mengefektifkan perdagangan karbon,” kata Didi.
Program peningkatan kapasitas bertajuk “Implementing Emission Trading System: Lessons from Europe,” merupakan kerja sama antara PLN dengan Energy Academy Indonesia (ECADIN) sebagai knowledge partner. Pada hari pertama, program ini diadakan di Kedutaan Besar Indonesia untuk Belanda.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas sangat mendukung langkah PLN dalam mengembangkan perdagangan karbon di Indonesia. Kerja sama antara PLN dengan Belanda tak hanya mampu meningkatkan hubungan bilateral kedua negara namun juga mampu meningkatkan kompetensi antara kedua belah pihak.
“Saya percaya bahwa kehadiran kita mencerminkan komitmen bersama untuk berkolaborasi dan belajar dari satu sama lain untuk memitigasi perubahan iklim sebagai tantangan global,” ujar Mayerfas.
Direktur Dutch Emission Authority, Mark Bressers, menyatakan bahwa dengan kerja sama ini Belanda memberikan ruang belajar bagi PLN. Sekaligus, mengembangkan konsep perdagangan karbon yang sudah dijalankan di Negeri Kincir Angin.