"Tujuan tentara adalah tidak untuk menduduki Ukraina, atau menghancurkan negara bagiannya, atau menggulingkan pemerintah. Itu tidak ditujukan terhadap penduduk sipil," kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova.
Pernyataan itu adalah langkah terbaru dalam penurunan nyata dari Kremlin, yang mengobarkan perang dua minggu lalu dengan tujuan eksplisit "de-Nazifikasi" Ukraina dengan melengserkan pemerintah di Kyiv.
Baca Juga:
Listrik Menyala, Ancaman Bencana Nuklir PLTN Chernobyl Berhasil Dihindari
Dikutip dari New York Post, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Rabu (9/3/2022) meminta para pemimpin internasional menekan Rusia untuk "menghentikan tembakan dan memungkinkan unit perbaikan untuk memulihkan pasokan listrik."
“Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chornobyl,” tulisnya di Twitter.
“Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi. Serangan Rusia menempatkan seluruh Eropa dalam bahaya. Dia harus segera menghentikannya!” tambahnya.
Baca Juga:
Ancaman Bencana Nuklir di PLTN Chernobyl Berhasil Dihindari
Ancaman Bahaya Fasilitas Nuklir Chernobyl
Sebuah saluran listrik 750Kw yang menghubungkan situs ke jaringan telah terputus, kata Energoatom.
Saat ini belum jelas bagaimana hal ini terjadi atau apa yang dilakukan pasukan Rusia untuk menyelesaikan masalah tersebut, dikutip dari Independent.