Konsumen.WahanaNews.co | Perang di Ukraina dan Rusia yang membatasi pasokan minyak bumi membuat harganya naik tajam.
Akibatnya, negara-negara Eropa harus memutar otak untuk mencari jalan keluar terutama menjelang musim dingin.
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Eropa menghadapi kekhawatiran krisis energi menjelang musim dingin semakin dekat. Harga energi yang melonjak serta persediaan yang terbatas menjadi masalah utama masyarakat dan pemerintah negara-negara Eropa saat ini.
Namun, Menteri Iklim Inggris Graham Stuart menolak kampanye yang mendesak masyarakat untuk menggunakan lebih sedikit energi. Padahal National Grid telah memperingatkan bahwa Inggris bisa menghadapi pemadaman listrik tiga jam di musim dingin jika skenario terburuk terjadi.
"Kami tidak mengirimkan itu sebagai pesan," kata Stuart ketika ditanya apakah pemerintah akan mendorong orang untuk menggunakan lebih sedikit energi.
Baca Juga:
Brrr... Gelombang Dingin di Beijing Pecahkan Rekor!
"Di negara lain, ini lebih tentang mengurangi penggunaan energi secara keseluruhan. Bagi kami, ini bukan tentang itu, ini tentang mengurangi permintaan pada saat puncak," jelasnya.
Media lokal melaporkan bahwa Perdana Menteri Liz Truss juga memblokir kampanye senilai £15 juta atau US$16,6 juta yang disetujui oleh Sekretaris Bisnis Jacob Rees-Mogg untuk mendorong orang menggunakan lebih sedikit energi.
Di sisi lain, para pemimpin Uni Eropa tidak dapat mencapai konsensus tentang pembatasan harga gas pada pertemuan puncak di Praha, Jumat (7/10).