Konsumenlistrik.com I PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar berikan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk komunitas usaha asal Bukittinggi yang bergerak dalam produksi sulaman khas minang Bukittinggi, yaitu Kelompok Usaha Bersama (KUB) Aneka Sulaman.
Bantuan PLN adalah berupa enam unit set mesin jahit konveksi, empat set mesin bordir, dan alat-alat sulaman dengan total dana bantuan senilai Rp75 Juta. Simbolis penyerahan bantuan diadakan pada Kamis (23/12), yang dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI Komisi VI Nevi Zurairina serta Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UIW Sumbar Cipto Adi Sumartono dan jajaran manajemen dari PLN UP3 Bukittinggi.
Baca Juga:
Hari Pelanggan Nasional, PLN Sumbar Sambangi PT Semen Padang
KUB Aneka Sulaman merupakan komunitas usaha yang berdiri sejak Tahun 2006. Hj Novita, promotor komunitas ini, awalnya mengajak ibu-ibu rumah tangga sekitar tempat tinggalnya untuk berbedaya dengan keterampilan baru ataupun keterampilan lama yang belum memiliki wadah pengembangan.
‘’Kami memulai dengan modal Rp5 Juta hingga sekarang kami terus berkembang dengan anggota 21 orang yang terampil dan produktif,’’ sebut Hj Novita.
Teranyar, KUB ini lolos sebagai salah satu dari 6 UMKM yang mendapat pendampingan dari desainer Dinas Perindustrian RI untuk pelatihan dan pengembangan usaha.
Baca Juga:
PLN Sumbar Edukasi, Mengapa Aliran Listrik Terhenti Saat Hujan?
Bantuan TJSL dari PLN ditargetkan dapat meningkatkan produktivitas 21 anggota KUB Aneka Sulaman dengan kuantitas yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.
‘’Terima kasih atas bantuan dr PLN. Selama ini KUB Aneka Sulaman bergerak di produk sulaman, bordiran, rajutan tangan. Cita-cita kami ke depannya KUB Aneka Sulaman lebih berani menghasilkan pakaian siap jadi. Semoga kami bisa mencapai cita-cita tersebut dan mengembangkan terus karya-karya kami,’’ terang Hj Novita kemudian.
Nevi Zurairina menyambut antusias semangat kelompok yang beralamat di Kubu Gulai Bancah Kota Bukittinggi ini.
‘’Saya ingin bantuan ke UMKM benar-benar digunakan untuk produktivitas UMKM. Saya tidak mau mesin-mesin sumbangan ini jadi mesin tua. Terima kasih kepada PLN karena merealisasikan proposal teman-teman UKB Aneka Sulaman,’’ sebutnya.
Nevi mengaku sangat mendukung pelaku UMKM dalam negeri untuk tumbuh dan bangkit. ‘’Saya lebih mendukung UMKM yang berperan sebagai produsen ketimbang pedagang. Ayo ibu2 berkarya terus, kemudian promosikan karyanya.’’
Sementara Cipto, mewakili PLN menyebutkan, adalah suatu kehormatan bagi PLN dapat memberikan bantuan kepada kelompok pelestari kebudayaan khas daerah.
‘’Bantuan ini bukanlah angka yang besar jika dibandingkan dengan perjuangan Bapak/Ibu sekalian untuk melestarikan budaya sulaman khas Minangkabau dari Bukittinggi. Seperti yang kita ketahui bersama, budaya seringkali terkikis oleh kemajuan zaman dan tidak ada yang dapat mempertahankannya selain kita yang menjadi orang-orang asli dari tempat kebudayaan itu berasal,’’ ungkap Cipto.
Cipto berharap, bantuan dari PLN dapat membuat hasil-hasil karya Aneka Sulaman ke depannya dapat lebih bervariasi, lebih berkualitas, dan Insyaallah bernilai jual lebih tinggi. Sehingga pertumbuhan ekonomi lewat pemberdayaan kaum Ibu terwujud, lewat usaha kelestarian kain khas daerah. [tum]