KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menilai momentum hadirnya identitas baru PLN Electricity Services dan ulang tahun ke-14 ALPERKLINAS harus menjadi titik tekan baru dalam perbaikan layanan ketenagalistrikan nasional.
Organisasi ini menegaskan bahwa langkah transformasi PLN jangan berhenti pada perubahan nama, tetapi harus tercermin nyata dalam peningkatan kualitas pelayanan di lapangan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Energi Listrik Murah Jadi Solusi Paling Tepat Membantu Konsumen
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyampaikan bahwa PLN Electricity Services memiliki mandat besar untuk tampil sebagai Garda Kelistrikan yang benar-benar berdiri di sisi konsumen.
"Transformasi tanpa orientasi pada hak-hak konsumen hanya akan menjadi jargon. Konsumen kini menuntut respons cepat, transparansi tarif, dan kepastian layanan tanpa birokrasi berbelit," tegas Tohom, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, semangat Moonshoot Thinking dan misi CARE (Customer Focused, Advanced Sustainability, Reliable, Effective) yang diusung PLN Electricity Services harus diterjemahkan dalam sistem layanan yang konkret.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Konsumen Listrik Tak Henti Belajar tentang Kelistrikan
"ALPERKLINAS akan terus mengawasi agar tagline pelayanan adaptif dan efektif itu betul-betul dirasakan oleh masyarakat, bukan hanya muncul dalam presentasi korporasi," ujarnya.
Tohom menambahkan bahwa konsumen kini lebih kritis dan berhak menuntut standar layanan tingkat tinggi, sejalan dengan arah transformasi PLN 2.0.
Ia menyebut bahwa PLN Electricity Services harus menciptakan mekanisme pengaduan yang responsif dan berbasis perlindungan konsumen, bukan sekadar sistem administrasi.
Tohom yang juga Pengacara Perlindungan Konsumen ini mengungkapkan bahwa keberhasilan PLN Electricity Services sebagai Garda Kelistrikan akan dinilai dari seberapa besar keberpihakan kepada konsumen kecil, termasuk rumah tangga dan UMKM yang selama ini sering merasa kesulitan mendapatkan layanan cepat dan jelas.
"Saat konsumen tidak lagi kebingungan soal kelistrikan, saat itulah PLN bisa disebut berhasil membangun budaya pelayanan baru," tegasnya.
Ia juga menyoroti perlunya peningkatan kapasitas SDM di tubuh PLN Electricity Services agar tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga etika pelayanan publik.
"Garda Kelistrikan tidak cukup hanya andal secara teknis, tetapi harus punya sensitivitas sosial terhadap persoalan warga," ujarnya.
Tohom menyatakan bahwa ALPERKLINAS siap menjadi mitra strategis PLN dalam mengawal transformasi ini agar tetap berpihak pada konsumen dan menciptakan ekosistem kelistrikan yang adil, transparan, dan humanis.
“Kami percaya, dengan kolaborasi yang tepat, PLN Electricity Services dapat menjadi lokomotif pelayanan kelistrikan yang maju, ramah konsumen, dan menjadi kebanggaan bangsa,” pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]