KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Langkah inovatif PT Indonesia Power, anak usaha PLN, dalam menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tapen untuk mengelola Monumen Bendungan Soedirman Tapen mendapat apresiasi dari Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS).
Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan pemanfaatan aset negara secara optimal, tetapi juga menjadi wujud nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam menggerakkan ekonomi lokal.
Baca Juga:
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Pasok Daya Besar ke Fasilitas Baterai EV di Karawang
"Langkah PLN ini patut dicontoh oleh BUMN lain. Mengubah aset pembangkit listrik menjadi destinasi wisata memorial edukatif adalah bentuk inovasi sosial yang cerdas. Ini bukan hanya soal mengedukasi publik mengenai sejarah energi dan pembangunan, tapi juga membuka peluang ekonomi yang konkret bagi masyarakat sekitar," ujar Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, Sabtu (17/5/2025).
Bendungan Panglima Besar (PB) Soedirman sendiri merupakan proyek strategis nasional yang memainkan peran vital dalam penyediaan energi dan pengelolaan sumber daya air di Jawa Tengah.
Di tengah fungsinya yang strategis, kawasan ini kini juga menjadi magnet baru wisata lokal, berkat inisiatif PLN Indonesia Power UBP Mrica bersama BUMDes Tapen.
Baca Juga:
Investor Lokal Terus Dukung Energi Bersih, ALPERKLINAS Apresiasi Group Sinar Mas Bangun Pabrik Panel Surya Terbesar di Indonesia
Tohom menekankan bahwa sinergi seperti ini dapat menjadi model nasional dalam pengelolaan aset milik negara yang bersifat strategis.
"Ketika infrastruktur energi bisa bertransformasi menjadi ruang publik yang edukatif dan historis, ada nilai tambah besar di situ. Nilai ekonomi, nilai sosial, dan nilai kebangsaan menyatu di satu titik. Ini bentuk pembangunan berkelanjutan yang sesungguhnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Tohom melihat bahwa kehadiran Monumen Soedirman Tapen sebagai ikon desa menunjukkan pentingnya pelibatan komunitas lokal dalam setiap proyek pembangunan.
"Kita sering bicara tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan, tetapi di sinilah implementasinya terlihat nyata. Desa Tapen kini tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku langsung dalam pembangunan ekonomi berbasis aset negara," katanya.
Tohom, yang juga Ketua Umum Forum Wartawan Media Konsumen Indonesia (FORWAMKI) ini menambahkan bahwa pendekatan tersebut memberikan inspirasi baru dalam penyampaian informasi publik.
"Wisata memorial seperti ini bisa menjadi sarana sosialisasi yang efektif. Masyarakat tidak hanya diajak mengenang sejarah, tetapi juga memahami bagaimana energi, pembangunan, dan kesejahteraan bisa berjalan beriringan," ujarnya.
Ia menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah desa dalam mengelola sumber daya yang diberikan.
“BUMDes harus diberdayakan bukan hanya sebagai pelaksana teknis, tetapi juga sebagai pelaku bisnis sosial yang profesional. PLN telah memberi teladan bagaimana BUMN dapat memperkuat ekonomi desa melalui pendekatan kolaboratif,” tambahnya.
Tohom berharap bahwa inisiatif semacam ini dapat direplikasi di wilayah lain.
“Bayangkan jika setiap PLTA, PLTU, atau PLTG di seluruh Indonesia punya taman memorial edukatif seperti ini, yang dikelola bersama masyarakat. Akan ada lompatan besar dalam kesadaran publik terhadap energi, sejarah, dan ekonomi lokal,” tegasnya.
Sebelumnya, Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Mrica, Nazrul Very Andhi, mengungkapkan bahwa sinergi dengan BUMDes Tapen merupakan bentuk komitmen PLN dalam memberdayakan masyarakat dan memperkuat nilai sejarah nasional.
“Monumen ini bukan sekadar tempat wisata, tapi juga bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan pembangunan. Mereka adalah bagian dari sejarah besar bangsa ini,” ujarnya.
Kini, kawasan Monumen Soedirman Tapen telah berkembang menjadi destinasi wisata baru yang menyuguhkan panorama alam yang menawan, sekaligus menjadi titik temu antara sejarah, edukasi, dan ekonomi kreatif.
Dengan antusiasme masyarakat dan dukungan BUMN seperti PLN, Desa Tapen perlahan menjelma sebagai contoh sukses dari kolaborasi lokal yang berdampak nasional.
[Redaktur: Mega Puspita]