Konsumenlistrik.com | PT PLN (Persero) telah menyelesaikan pembangunan rangkaian transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi atau SUTET 500 kilovolt (kV) senilai Rp 11 triliun yang menjadi penopang sistem kelistrikan di Jawa hingga Bali.
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan jaringan transmisi sepanjang 1.181 kilometer sirkuit (KMS) tersebut membentang di sepanjang utara Pulau Jawa mulai dari Jepara hingga Bekasi, melintasi 20 kabupaten/kota dan 358 desa.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Jalur transmisi ini diproyeksikan untuk mengevakuasi daya listrik yang dihasilkan pembangkit-pembangkit besar di Pulau Jawa. Daya tersebut kemudian akan disalurkan kepada pelanggan baik masyarakat maupun konsumen tegangan tinggi (KTT)," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
iluyo menjelaskan bahwa jalur transmisi itu akan semakin meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Jawa Bali, sehingga penyelesaian proyek ini akan membawa dampak positif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Pembangunan jaringan transmisi ini ditopang 1.391 tower ditambah dua low level gantry dibagi menjadi lima jalur SUTET 500 kV dan empat GITET 500 kV, yaitu SUTET 500 kV PLTU Tanjung Jati B – Tx (Ungaran-Pedan), SUTET 500 kV Tx (Ungaran-Pedan) – Batang, SUTET 500 kV Batang – Mandirancan, SUTET 500 kV Mandirancan – Indramayu, SUTET 500 kV Indramayu – Cibatu Baru (Deltamas).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sedangkan untuk GITET 500 kV dibagi menjadi GITET 500 kV Batang, GITET 500 kV Mandirancan, GITET 500 kV Indramayu, GITET 500 kV Cibatu Baru (Deltamas).
"Penyelesaian proyek ini diakhiri dengan pemberian tegangan pertama serta pembebanan jalur SUTET 500 kV Indramayu – Cibatu Baru (Deltamas) pada Maret 2022 lalu," jelas Wiluyo.
Wiluyo meyakini pengoperasian sejumlah Proyek Strategis Nasional ini akan sangat berdampak besar pada sektor bisnis dan ekonomi. Ia berharap kehadiran infrastruktur ketenagalistrikan ini akan semakin menarik investor, sehingga akan menggerakkan roda perekonomian nasional.