Konsumenlistrik.WahanaNews.co | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam kondisi aman.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin.
Baca Juga:
Hoax Forkopimda Batubara, Polri Klaim Palti Hutabarat Sudah Tersangka Sebelum Ditangkap
Menurut dia, hingga kini pihaknya terus memantau mengenai pasokan batu bara untuk kebutuhan PLN. Terutama melalui sistem informasi pengelolaan sistem mineral dan batu bara (Simbara) yang berfungsi memantau ekspor impor maupun supply chain dari batu bara.
"Kita pantau terus menerus ada sistem baru Simbara data dari kami sudah masuk mudah mudahan itu bisa cepat," kata dia saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (9/6/2022).
Adapun berdasarkan laporan yang dia dapatkan pada dua minggu yang lalu, rata-rata stok batu bara di PLTU sudah cukup untuk 20 hari ke depan.
Baca Juga:
Moeldoko: Penyalahgunaan Dana Desa Akan Ditindak Tegas Kemendagri
Untuk diketahui, meskipun terus mengalami penurunan sepanjang tiga hari terakhir ini, namun harga batu bara tetap saja masih cukup tinggi. Pada perdagangan Kamis (9/6/2022), harga batu kontrak Juli di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 361 per ton. Harganya turun 1,11%.
Pelemahan harga batu bara kemarin memperpanjang tren negatif yang sudah berlangsung sejak Selasa (7/6/2022). Dalam tiga hari, harga batu bara sudah anjlok 8,5%.
Dalam sepekan, harga batu bara amblas 7,6% secara point to point. Namun, dalam sebulan harga batu bara masih menguat 2,1% sementara dalam setahun harganya melesat 204,6%.