Konsumenlistrik.com | Manager bagian operasi dan Pemeliharaan PLN UPDK Kapuas, Edi Hariyanto menyampaikan terkait transaksi energi PLTD yang tersebar.
“Transaksi energi merupakan monitoring secara berkelanjutan. Energi listrik yang kita bangkitkan untuk konsumen yang tercatat secara kontinuitas. Di sini ada kualitas layanan, yang harus kita pertahankan atau kita jaga mutunya. Dari sisi tegangan dan jumlah kWh yang dibangkitkan,“ jelas Edi Hariyanto, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga:
Pemerintah Putuskan Tarif Listrik PLN Triwulan III Tetap
Ia menambahkan, untuk menjaga kontinuitas dari kebutuhan masyarakat terhadap listrik, PLN UPDK Kapuas melakukan penjagaan performance dari pembangkit listrik.
“Bagaimana kita bisa menjaga kontinuitas layanan itu, jika kita tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Caranya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kita menjaga performance, dari dapurnya,” ucapnya.
“Kalau dalam bahasa masyarakat umum dapurnya, dapurnya adalah mesin pembangkit. Makanya untuk menjaga kontinuitas itu, pembangkitnya dulu harus sehat, jika pembangkitnya sehat, maka continuenitas untuk penyaluran akan baik,” tambahnya.
Baca Juga:
Kolaborasi Lintas Sektor Kembangkan PLTP, PLN Siap Dorong Transisi Energi Nasional
Edi menuturkan, ada dua konsumen dari PLN UPDK Kapuas, UP3B Sistem Kalbar dan UP3 Sanggau & Ketapang.
“Untuk transaksi energi UPDK Kapuas, secara langsung ada dua konsumen, satu di sistem Khatulistiwa, itu ke UP3B Sistem Kalbar, kemudian untuk ULD yang tersebar di Ketapang dan Sanggau, konsumen kita adalah UP3 Sanggau dan Ketapang,” terangnya.
“Supaya menjaga transaksi energi kita bisa berkelanjutan. Dengan pemeliharaan di sisi pembangkit, yang di topang dengan unit-unit kecil. Di sisi Ketapang mesin-mesin deutz, mitsuhubshi, wartsila. Dimana, jam perperiodiknya untuk mesin-mesin itu, di 5.000 sampai dengan 6.000 jam per periodik. Untuk unit-unit yang lain hampir sama semua,” pungkasnya. [tum]