Konsumenlistrik.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) menyerahkan sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung penggunaan listrik ramah lingkungan di lima Istana Kepresidenan, masing-masing di Istana Merdeka Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Cipanas, dan Tampaksiring.
Penyerahan REC ini sekaligus penanda Sekretariat Presiden (Setpres) sebagai lembaga pemerintah pertama yang memanfaatkan REC PLN. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penggunaan listrik ramah lingkungan menjadi bukti nyata bahwa PLN dan Setpres telah bergerak mewujudkan transisi energi bersih, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Pakai REC PLN, GBK Jadi Kompleks Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau dengan Listrik 100% EBT
"Istana Negara menjadi salah satu garda depan untuk menjadi bagian dalam perubahan iklim. Ini contoh yang luar biasa, sehingga harapannya langkah Istana ini bisa diikuti lembaga lain," kata Darmawan.
Pada saat bersamaan, penyerahan REC juga berarti bahwa Istana Negara saat ini dialiri listrik yang berbasis energi bersih sebagai wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission di 2060.
Darmawan menjelaskan, sumber energi bersih yang digunakan dalam REC di lima Istana Kepresidenan ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas pembangkit 140 megawatt (MW). PLN juga memiliki sumber energi bersih lain, yakni PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW. Adapun total produksi listrik sekitar 2,5 juta MWh per tahun, setara 2,5 juta unit REC.
Baca Juga:
Kaleidoskop 2023: Kian Diminati, Penggunaan REC PLN Meningkat 75%
Sementara, kerja sama REC untuk lima Istana Kepresidenan ini berkapasitas 12.800-an MWh per tahun, di mana selama dua tahun setara dengan 24.360 unit REC. Artinya, masih banyak potensi REC yang bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak.
Darmawan berharap, kerja sama ini dapat menjadi role model seluruh lembaga pemerintahan di Indonesia untuk memanfaatkan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan.
"Kesuksesan transisi energi bukan hanya ditentukan PLN saja. Tetapi dukungan oleh seluruh kekuatan dalam negeri, termasuk yang sudah didorong oleh Pak Kasetpres di sini melalui pemanfaatan produk kelistrikan berbasis EBT," ungkapnya.