KonsumenListrik.com | PT PLN (Persero) menjamin keandalan pasokan daya listrik kepada PT HKML Battery Indonesia, pabrik baterai kendaraan listrik (electrical vehicle/EV) pertama di Asia Tenggara, yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Apalagi saat ini pasokan listrik di sistem Jawa Bali melimpah.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi, menjelaskan, cadangan kapasitas listrik di Jawa dan Bali saat ini sebesar 12 GW.
Cadangan daya tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis dan industri, salah satunya industri baterai.
"PLN optimistis dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk industri, apalagi khususnya industri baterai. Saat ini PLN memiliki cadangan daya cukup besar, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali," ujar Agung.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dirinya menjelaskan bahwa saat ini PLN aktif melakukan komunikasi dengan calon pelanggan terkait pasokan listrik.
Lokasi HKML Battery sendiri lokasinya berada di sekitar Kawasan Industri Karawang New Industry City (KNIC).
"PLN siap menyediakan pasokan daya listrik yang berkelanjutan, aman, dan andal sesuai dengan timeline dan kebutuhan investasi bagi Kawasan Industri Karawang New Industry City (KNIC) pada umumnya dan HKML Battery Indonesia pada khususnya," ujar Agung.
PLN siap memasok kebutuhan listrik di KNIC dan HKML Baterai Indonesia melalui dua tahap.
Rencananya, tahap pertama sebesar 20,7 MegaVolt Ampere (MVA) dan 27,7 MVA.
Sedangkan pada tahap kedua sebesar 110 MVA.
Untuk bisa memastikan pasokan listrik aman, kata Agung, PLN sedang mempersiapkan Gardu Induk Mekarsari berkapasitas 4 x 60 Mega Volt Ampere (MVA), Gardu Induk Transheksa 2x60 MVA dan Gardu Induk di dalam Kawasan Industri KNIC.
PLN juga memiliki berbagai jenis layanan yang memiliki tingkat keandalan sesuai kebutuhan pelanggan dengan harga bersaing, termasuk listrik premium dengan layanan listrik tanpa kedip.
Sampai dengan saat ini, PLN masih terus melakukan pembahasan terkait rencana Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan KNIC.
"Intinya kami pastikan, PLN siap. Bagi industri yang ingin lebih efisien, pakai saja listrik PLN. Anda fokus bisnisnya, biar kami urus listriknya. Sudah banyak bukti industri yang tadinya mengoperasikan sumber listrik sendiri sekarang beralih ke PLN karena lebih andal dan efisien," pungkas Agung. [ams]