Konsumenlistrik.com | PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pasokan listrik di Sumbar aman usai kebakaran pada Sabtu (8/1/2022) dini hari tersebut.
PLN memperkirakan, perbaikan kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih, Padang, Sumatera Barat yang mengalami kebakaran butuh waktu sekitar 25 hari.
Baca Juga:
Insiden Kebakaran di PLTU Teluk Sirih, Begini Penjelasan PLN
"Kebakaran ini tidak berdampak pada pasokan energi listrik ke masyarakat di Sumbar. PLN tetap berkomitmen menyediakan kelistrikan yang andal serta aman meski adanya kebakaran di tengah pandemi ini," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (UIK SBS), Djoko Mulyono dalam keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).
Saat Tangani Kebakaran PLTU Teluk Sirih Padang Djoko menuturkan, kebakaran terjadi pada Sabtu pukul 05.06 WIB di area Belt Conveyor 7 dan 8 PLTU Teluk Sirih.
Gerak cepat petugas PLN Unit Pelaksana Pembangkit (UPK) Teluk Sirih menggunakan mobil pemadam kebakaran dan berfungsinya sistem proteksi hydrant, membuat kebakaran dapat segera dipadamkan hanya dalam kurun waktu 4 jam atau pada pukul 09.15 WIB.
Baca Juga:
Penjelasan PLN Terkait Insiden Kebakaran di PLTU Teluk Sirih
Sebelumnya diberitakan, akibat kebakaran tersebut, salah seorang pekerja, F (43), warga Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Teluk Kabung, Padang tewas.
"Benar. Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 04.00 WIB," kata Kapolsek Teluk Kabung Kompol Zamzami yang dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Zamzami menjelaskan korban yang meninggal merupakan petugas pemadam yang piket saat itu.
Ketika mengetahui adanya kebakaran, korban bersama rekannya naik ke lantai lima untuk melihat keadaan.
"Berdasarkan keterangan saksi yang naik itu hanya korban. Sedangkan teman korban tidak sampai ke area lantai lima," jelas Zamzami.
Korban F diduga tewas setelah melompat dari lantai lima karena tidak tahan dengan kondisi panas yang mencapai 400 derajat celcius. [tum]