Konsumenlistrik.WahanaNews.co - PT PLN (Persero) bersama Huawei Indonesia meresmikan kerja sama Joint Innovation Center (JIC) dalam upaya percepatan pengembangan dan adaptasi teknologi baru, infrastruktur digital, serta transformasi digital guna mendukung langkah transisi energi di Indonesia. Peresmian tersebut ditandai dengan signing agreement oleh kedua pihak di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (24/11/2023).
JIC sendiri merupakan wadah dan pusat pengembangan inovasi digital bersama yang end to end dari bidang kelistrikan maupun diluar kelistrikan (Beyond kWh) yang akan memaksimalkan dan memperkokoh potensi-potensi bisnis yang dimiliki PLN.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) merupakan tantangan besar yang PLN dan dunia hadapi saat ini. Untuk itu, keberadaan JIC ini pun akan menjadi landasan kuat dalam menjawab setiap tantangan dalam mencapai misi.
”JIC ini akan menjadi landasan, di mana kita akan mampu memetakan setiap tantangan teknis, tantangan strategis, tantangan operasional, tantangan investasi, sedemikian rupa. Sehingga setiap tantangan dapat diatasi, dapat dimitigasi, dapat dikelola sehingga kita dapat terus bergerak maju dan mencapai misi,” ujar Darmawan, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (25/11/2023).
Darmawan mengatakan, kolaborasi global semacam ini membuktikan kepada dunia bahwa PLN sangat serius dalam mengatasi perubahan iklim tak hanya di tingkat nasional dan kawasan tapi juga secara global.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
”Upaya bersama ini sebenarnya menunjukkan kepada dunia, bahwa PLN tidak hanya serius dalam memerangi perubahan iklim, namun kami mengambil kepemimpinan tidak hanya di tingkat nasional, tidak hanya di tingkat regional, tapi juga di tingkat dunia. Ini adalah perubahan iklim global, merupakan tantangan global, merupakan masalah global, oleh karena itu harus ditangani secara global,” kata Darmawan.
Pihaknya pun mengapresiasi pihak Huawei yang telah sepakat untuk bekerja sama dalam JIC bersama PLN. Ia pun berharap bahwa kerjasama ini mampu diperluas cakupannya, sehingga dapat memberi dampak secara langsung bagi transformasi bisnis dan transisi energi yang dijalankan PLN.
”Saya dengan tulus mengapresiasi tim Huawei, tim PLN, dan para ahli. Luar biasa kerja kerasnya, semoga ini tidak hanya dilaksanakan, tapi juga segera diperluas, sehingga dampaknya langsung nyata juga di lapangan,” kata Darmawan.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi kesepakatan bersama dari JIC kali ini. Pertama adalah innovation center, kedua enablement center, dan ketiga experience center.
”Kami telah merancang tiga aturan pokok dalam joint innovation center kali ini. Kami ingin JIC ini dapat menghasilkan produk baru, solusi baru, model baru, dan aplikasi baru tidak hanya dalam industri kelistrikan tapi juga Beyond kWh,” jelas Hartanto.
Hartanto optimistis, kolaborasi di antara dua giants ini akan menjadikan PLN sebagai perusahaan listrik dan beyond kWh yang tak hanya berjaya di Indonesia namun juga Asia Tenggara.
”Kami yakin bahwa inovasi bersama kita ini akan menjadikan PLN sebagai perusahaan terdepan di sektor ketenagalistrikan dan Beyond kWh,tidak hanya di Asia Tenggara melainkan di level dunia,” lanjut Hartanto.
Disisi lain, CEO of Huawei Indonesia, Guo Hailong turut optimistis bahwa JIC akan melahirkan banyak inovasi dan prestasi di antara kedua pihak.
”Saya sangat yakin kerja sama inovasi kita akan membuahkan banyak prestasi. Huawei sangat mengapresiasi hal ini, bahwa kami ikut berinovasi bersama PLN,” kata Guo Hailong.
Guo pun berharap, kolaborasi semacam ini dapat dilanjutkan sehingga terbentuk ekosistem dan nilai bisnis yang unggul bagi tak hanya bagi PLN dan Huawei, tapi juga Indonesia.
”Jadi mari kita berinovasi, bekerja sama seperti bunga yang mekar untuk memperbaiki kekurangan, di masa depan mungkin dalam satu atau dua tahun kita akan melihat kembali hasil inovasi hari ini. Saya yakin ini akan menjadi momen yang luar biasa dan berkesan,” pungkas Guo Hailong.
[Redaktur: Mega Puspita]