Konsumenlistrik.WahanaNews.co | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Bali akan dicoba menjadi contoh penggunaan konversi sepeda motor dari mesin bensin ke murni listrik.
"Kita ada 120 juta motor, di Bali ada satu juta katanya. Mungkin Bali duluan yang kita coba ajak masyarakat untuk partisipasi untuk konversi atau [sepeda motor] listrik ini," kata Arifin saat membuka parade konversi sepeda motor BBM ke listrik di Central Parkir ITDC, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (1/9).
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Ia juga menjelaskan kesiapan infrastruktur konversi motor listrik yakni stasiun tukar (swap) baterai. Cara tukar baterai lebih efisien ketimbang pengisian ulang sebab pengguna motor listrik tak butuh waktu lama untuk mendapatkan baterai terisi penuh.
"Itu juga jaraknya bisa lebih jauh. Kemudian, biaya cuma Rp 10 ribu rupiah seharian dipakai kemana saja. Misalnya, habis di tengah jalan bisa [diganti lagi] karena pakai sistem token. Makannya, infrastruktur kita mulai dari sekarang, supaya ke depannya itu bisa dirasakan oleh masyarakat dan juga untuk kita semua. Karena emisinya bisa kita turunkan jauh," urai Arifin.
Arifin juga beranggapan harga konversi motor listrik lebih terjangkau dibanding membeli motor bensin baru.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
"Itu Rp 14 juta kalau konversi, sekarang beli motor baru berapa, Rp 20 juta. Terus kemudian dia keluar ongkos setiap hari untuk bensin yang lebih mahal, mungkin pengertian-pengertian ini harus kita sosialisasikan kemasyarakatan," ujarnya. [tum]