Tohom juga menekankan pentingnya perlindungan konsumen dalam setiap proyek energi baru.
“Inovasi harus berdampak nyata bagi masyarakat. Jangan berhenti pada seremoni peresmian. Yang lebih penting adalah memastikan listrik hasil PSEL ini memang masuk ke sistem distribusi PLN dan dirasakan langsung manfaatnya oleh warga,” ujarnya memberi catatan kritis.
Baca Juga:
Hadirkan Pemerataan Akses Listrik Bagi Seluruh Rakyat, ALPERKLINAS Dorong BUMN Lainnya dan Swasta Ikuti Program PLN Beri Bantuan 8000 Listrik Gratis pada HLN 2025
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Bupati Aep Syaepuloh mengungkap persiapan teknis terus dilakukan. Pemda akan menambah lahan dua hektare lagi di sekitar TPA Jalupang untuk mendukung kapasitas pengolahan.
Dengan volume sampah harian mencapai 1.000–1.500 ton, Karawang optimistis mampu menggerakkan proyek strategis ini dalam tahap kedua program PSEL Nasional.
Aep menyatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional hasil koordinasi bersama Kementerian Investasi, Danantara, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:
PLN Terbangkan Genset Tambahan ke Aceh untuk Percepat Pemulihan Listrik
Dengan nilai investasi mencapai Rp300–400 miliar, proyek ini akan menghasilkan listrik yang kemudian disalurkan langsung ke PLN sebagai bagian dari dukungan energi hijau nasional.
Tohom menambahkan bahwa langkah Karawang ini selaras dengan agenda nasional menuju transisi energi.
“Jika daerah lain meniru langkah ini, kita bukan hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga mengurangi tekanan terhadap pasokan listrik nasional. Ini arah yang tepat,” tutupnya.