Konsumenlistrik.com | Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih harus tertunda.
Direktur Utama PT Inalum Hendi Prio Santoso mengungkapkan, proyek ini sudah merampungkan tahapan mechanical completion.
Baca Juga:
Pemkab Batang Apresiasi Kontribusi PT Bhimasena Power dalam Layanan Kesehatan dan Pembangunan
Kendati demikian, jadwal commissioning masih belum dapat dilakukan.
"Ini menunggu kesiapan PLN membangun jaringan tegangan tinggi supaya bisa melakukan offtaking dari produksi listrik," ungkap Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (25/5).
Hendi melanjutkan, dari informasi yang diperoleh, pembangunan infrastruktur oleh PLN belum rampung sehingga listrik yang dihasilkan nantinya belum bisa terserap.
Baca Juga:
Usut Tuntas Skandal Proyek PLTU 1 Kalbar, ALPERKLINAS: Jangan Sampai Pasokan Listrik ke Konsumen Terhambat
Proyek ini pun diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun ini.
Sementara itu, Direktur Utama PTBA Ismail Arsal mengungkapkan, proyek berkapasitas 2X660 MW ini sudah mencapai 96% pada Maret lalu. Adapun, sisa 4% meliputi penyambungan infrastruktur untuk menyerap listrik.
"Ini kita bekerjasama dengan investor asing. Mereka sudah selesaikan kewajibannya tapi PLN belum bisa menyerap (listrik) PLTU Sumsel 8 yang relatif hampir sudah selesai," jelas Ismail dalam kesempatan yang sama.
Asal tahu saja, proyek ini digarap oleh PT Huandian Bukit Asam Power (HBAP) yang merupakan perusahaan patungan antara China Huadian Hongkong Company Ltd dan PT Bukit Asam. Proyek ini sendiri menelan investasi hingga US$ 1,68 miliar. [tum]