Konsumenlistrik.com | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada hari ini, Senin (23/5) waktu setempat, bertemu dengan Co-Founder sekaligus CEO Planet Labs Will Marshall.
Kedua pihak tengah mendiskusikan potensi kerja sama bidang energi dan sumber daya mineral (ESDM), terutama upaya mencapai netralitas karbon dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid dan Anindya Bersatu, Kadin Siap Gelar Munas Usai Pelantikan Presiden
Planet Labs, diharapkan dapat segera menjalin kerja sama dengan stakeholders Indonesia untuk mengidentifikasi aktivitas penambangan liar (illegal mining), tanah longsor (landslide), dan eksplorasi potensi Energi Baru Terbarukan.
"Di luar sektor itu, kita juga bisa bekerja sama di sektor pertanian, border guard/perbatasan, dan kehutanan yang tujuannya untuk monitoring kelestarian hutan serta mencegah pemanfaatan SDA yang ilegal," kata Arifin kepada CEO Planet Labs yang nampak bersahaja serta pembawaan yang to the point yang ditemui di sela-sela pertemuan tahunan World Economic Forum di Davos, Swiss.
Planet Labs merupakan perusahaan pencitraan bumi (earth imaging) yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat.
Baca Juga:
Kata Djarot PDIP Soal Jokowi Reshuffle Diakhir Jabatan
Perusahaan ini mengoperasilan 200 satelit yang punya kemampuan foto citra bumi dengan ketajaman luasan 1 km2, satu kali setiap hari, serta 21 satelit yang mempunyai kemampuan sampai dengan 0,5 m dengan pengambilan citra 10 kali per hari.
Planet Labs juga telah menjadi bagian dari kemitraan global dalam melayani data pembangunan bekelanjutan.
Perusahaan startup yang berdiri tahun 2010 ini ingin mengubah paradigma manusia terhadap kemajuan ilmu pengetahuan tentang bumi dengan meluncurkan satelit kecil sebagai uji-coba yang dinamakan Doves. Startup ini juga termasuk salah satu startup yang paling cepat menerima modal besar.