Selanjutnya, kepada PT Katalis Sinergis Indonesia Arifin berharap agar terus dapat mengembangkan katalis bukan hanya yang dibutuhkan dalam negeri saja, namun juga dapat membuat katalis yang dibutuhkan dunia, serta menjaga kualitas dan melakukan diversifikasi energi.
"Katalis-katalis yang ada sekarang saya yakini hanya permulaan saja,karena ini hanya merupakan inisiasi yang memang diperlukan untuk industri kita, tapi kita juga berharap katalis ini mampu masuk ke pasar dunia, dan itu memang dibutuhkan upaya-upaya bagaimana meningkatkan kualitas daripada produk-produknya, mampu berkompetisi didunia internasional sehingga pabrik ini mungkin menjadi lebih besar ke depan," jelas Arifin.
Baca Juga:
459 Buruh Sanken Menanti Kepastian di Tengah Ancaman PHK
Menambahkan yang sudah disampaikan Menteri ESDM, Direktur PT Katalis Sinergis Indonesia Achmad Setiawan juga mengapresiasi dukungan banyak pihak sehingga groundbreaking pembangunan pabrik katalis pertama di Indonesia dapat diwujudkan.
"Kami jajaran PT Katalis Sinergis Indonesia mengucapkan atas dukungan semua pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam membangun dan menegakkan kedaulatan katalis merah putih. melalui pembangunan katalis merah putih dengan kapasitas 800 metric ton per tahun," ujar Achmad.
"PT Katalis Sinergis Indonesia akan berusaha sebaik mungkin dalam mewujudkan mimipi luhur pendiri bangsa agar bangsa ini tidak lagi tergantung kepada bangsa asing dan mandiri dalam mencapai kemakmuran bersama terlebih lagi khusus untuk katalis refinery dan olechemical melihat saat ini Indonesia masih menjadi net-importir untuk dua jenis katalis tersebut," lanjut Achmad.
Baca Juga:
Kebakaran di Tempat Sampah Pabrik Cibuluh Bogor, Lima Unit Damkar Dikerahkan
Saat ini Indonesia hanya memiliki 1 (satu) pabrik katalis dengan lisensi Jerman sehingga terjadi keterbatasan pemenuhan katalis nasional dan berdasarkan catatan yang ada, nilai kebutuhan katalis di Indonesia saat ini mencapai lebih kurang USD 500 juta, dan diproyeksi meningkat dengan CAGR 6%, hampir seluruh kebutuhan nasional diimpor dari luar negeri. Volume kebutuhan katalis di Indonesia yakni untuk Industri Petrokimia sebesar +- 1500 Ton/tahun, Oleokimia sebesar +- 800 Ton/tahun dan untuk industri Refinery sebesar +- 18.000 Ton/tahun.
Pabrik katalis merah putih yang diberi nama PT Katalis Sinergi Indonesia (PT KSI) didirikan pada tanggal 30 Desember 2020 dalam rangka komersialisasi katalis merah putih dan mencukupi kebutuhan katalis untuk pengembangan greenfuel. Perkiraan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp. 286 Miliar dengan kapasitas terpsang sebsar 800 ton/tahun dan berlokasi di Kawasan Industri Cikampek. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai dalam waktu 13 bulan. Dan diharapkan pada tahun 2023 mendatang dapat segera berproduksi untuk memenuhi kebutuhan katalis nasional. [tum]