KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) merespons kesiapan pasokan energi nasional menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak demi menjaga keandalan listrik bagi masyarakat.
Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) dinilai menjadi periode krusial karena meningkatnya aktivitas rumah tangga, transportasi, layanan publik, hingga sektor pariwisata yang sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Menko Luhut Bongkar Modus Pelanggaran “PeduliLindungi”
Kesiapan teknis PLN perlu dibarengi dukungan ekosistem kebijakan, partisipasi pemerintah daerah dan pelaku usaha, serta kesadaran konsumen dalam menggunakan listrik secara bijak.
Keandalan listrik pada periode akhir tahun juga bukan semata soal kecukupan pasokan, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap kualitas layanan negara di momentum strategis nasional.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa keandalan listrik selama Nataru merupakan wajah nyata perlindungan konsumen di sektor energi.
Baca Juga:
Ini Caranya Pekerja Tanpa Slip Gaji Bisa Beli Rumah Lewat BP Tapera
Ia menilai langkah antisipatif PLN yang menjaga cadangan daya harus diapresiasi dan dikawal bersama, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat hingga ke tingkat tapak.
“ALPERKLINAS memandang kesiapan pasokan listrik Nataru bukan hanya isu teknis, tetapi juga komitmen negara dalam menjamin hak dasar konsumen. Ketika listrik andal, aktivitas ibadah, mobilitas, dan ekonomi rakyat dapat berjalan tanpa gangguan,” ujar Tohom, Selasa (16/12/2025).
Menurutnya, keberhasilan menjaga listrik tetap stabil selama Nataru akan menjadi indikator penting ketahanan sistem ketenagalistrikan nasional.
Tohom juga mengingatkan bahwa tantangan cuaca ekstrem dan lonjakan beban harus diantisipasi melalui kesiapsiagaan personel, kecepatan respons gangguan, serta komunikasi publik yang transparan.
“PLN tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan regulasi, kesiapan pasokan energi primer, hingga peran aktif masyarakat dalam penggunaan listrik yang efisien adalah satu kesatuan. Di sinilah gotong royong energi nasional diuji,” kata Tohom.
Ia menambahkan, ALPERKLINAS akan terus menjalankan fungsi pengawasan berbasis konsumen, sekaligus mendorong pendekatan jangka panjang agar keandalan listrik tidak hanya kuat di momen Nataru, tetapi juga berkelanjutan sepanjang tahun.
“Momentum ini harus menjadi pembelajaran kolektif untuk memperkuat sistem dan meningkatkan kualitas layanan listrik nasional,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Posko Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Sektor ESDM Erika Retnowati menyampaikan bahwa pasokan listrik nasional selama periode Nataru berada dalam kondisi aman.
Daya mampu pasok PLN tercatat sebesar 53.930 MW, sementara beban puncak diperkirakan mencapai 46.808 MW, sehingga terdapat cadangan daya 7.122 MW atau sekitar 15,2 persen.
Erika juga memastikan ketahanan stok BBM dan LPG nasional dalam kondisi aman dengan coverage day yang memadai serta kesiapan infrastruktur energi di seluruh wilayah Indonesia.
[Redaktur: Mega Puspita]