“Indonesia tidak boleh lagi berjalan dengan data yang ketinggalan. Kita memerlukan single source of truth untuk keluarga prasejahtera yang belum berlistrik. Jika ini dilakukan, maka tujuan akses energi universal 100 persen bukan lagi wacana, tetapi agenda nyata,” imbuh Tohom.
Lebih jauh, Tohom mendorong agar CSR perusahaan diarahkan pada penyediaan sambungan listrik, bukan hanya pada proyek seremonial. Ia menilai penyediaan listrik gratis memiliki nilai keberlanjutan yang jauh lebih besar.
Baca Juga:
PLN Butuh 3000 Triliun untuk Tambah Kapasitas Pembangkit, ALPERKLINAS: Akan Mudah Jika Didukung Semua Pihak
“CSR seharusnya tidak lagi terlalu seremonial. Membangunkan akses listrik adalah bentuk investasi sosial yang paling langsung dampaknya. Saya berharap perusahaan nasional mulai menata ulang prioritas CSR mereka ke arah yang lebih strategis dan memberdayakan,” tuturnya
Ia juga memberikan pandangan mengenai masa depan elektrifikasi nasional. Menurutnya, dekade 2025–2035 akan menjadi periode krusial untuk memutus kemiskinan energi di Indonesia.
“Kita berada pada momentum emas. Jika kolaborasi dilakukan sejak sekarang, maka satu dekade ke depan Indonesia dapat menjadi negara dengan zero extreme energy poverty. Ini akan menjadi lompatan sejarah,” pungkasnya.
Baca Juga:
Hindari Gagal Produksi listrik, ALPERKLINAS Dorong Pemerintah Awasi Ketat Pemeliharaan Bendungan yang Digunakan PLTA
Sebelumnya, suasana haru menyelimuti keluarga prasejahtera di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, saat rumah-rumah mereka akhirnya terang berkat sambungan listrik gratis dari PLN.
Sebanyak 42 sambungan listrik gratis diberikan di tiga desa—Bogor, Bawak, dan Soka—pada rangkaian peringatan HLN ke-80 bertema Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan. Salah satu penerima manfaat, Ngadinem (77), mengaku kini lebih nyaman setelah rumahnya memiliki sambungan listrik sendiri.
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo juga menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah daerah dan PLN untuk pengentasan kemiskinan energi, sementara jajaran direksi PLN menyebut elektrifikasi sebagai upaya menyebarkan cahaya kehidupan bagi seluruh rakyat Indonesia.