Tohom yang juga Wakil Ketua Aliansi LSM Jakarta ini menegaskan bahwa inovasi PLN harus mendapat dukungan penuh pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, sinergi lintas sektor sangat penting agar pemanfaatan BioCNG bisa diperluas ke daerah lain, bukan hanya di Sumatera Utara.
“Kalau program ini diperluas, kita tidak hanya bicara soal listrik, tapi juga kedaulatan energi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan citra sawit Indonesia di mata dunia,” imbuhnya.
Baca Juga:
Persoalan Energi Jadi Hambatan Pengembangan KEK Sei Mangkei, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Masyarakat Desak Pemerintah Bangun Infrastruktur Pipa Gas
Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan awal ini tidak boleh berhenti di Belawan saja.
“PLN perlu menjadikan ini sebagai blueprint untuk pengembangan energi berbasis sawit di seluruh wilayah penghasil. Dengan begitu, potensi 478 GWh listrik bersih per tahun tidak hanya angka di Sumatera Utara, tetapi bisa direplikasi di Kalimantan, Riau, hingga Sulawesi,” kata Tohom.
Sebelumnya, apresiasi serupa juga datang dari Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, yang menyebut inisiatif ini sebagai tonggak penting diversifikasi energi.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Ungkap Gaji PNS Tak Naik di 2026
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pemanfaatan BioCNG akan memperkuat kedaulatan energi dan membuka lapangan kerja baru.
Sementara Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, mengungkapkan bahwa co-firing BioCNG di PLTGU Belawan berpotensi menghasilkan listrik bersih 478 GWh per tahun, menghemat bahan bakar setara Rp48 miliar per tahun, serta mengurangi emisi CO2 hingga 80 ribu ton per tahun.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]