KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengimbau masyarakat agar ikut menjaga kelestarian dan keamanan jaringan listrik di lingkungan masing-masing.
Seruan ini muncul menyusul maraknya peristiwa yang berpotensi membahayakan jaringan listrik nasional, seperti aksi warga yang memanjat tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di sejumlah daerah.
Baca Juga:
Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik Masyarakat, PLN UP3 Bekasi Gelar Giat GKONS
ALPERKLINAS menilai, kejadian seperti itu bukan hanya membahayakan pelaku dan warga sekitar, tetapi juga mengancam keandalan sistem kelistrikan yang vital bagi kehidupan masyarakat.
“Kita harus menyadari bahwa jaringan listrik, baik itu tiang distribusi maupun tower transmisi, adalah objek vital nasional. Jika terganggu, maka dampaknya bisa meluas, mulai dari padamnya listrik hingga terganggunya pelayanan publik,” demikian disampaikan Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, Sabtu (8/11/2025).
Menurut Tohom, edukasi publik tentang bahaya mengganggu infrastruktur listrik perlu diperkuat. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan PLN dalam menjaga keamanan jaringan di lapangan.
Baca Juga:
Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik Masyarakat, PLN UP3 Bekasi Gelar Giat GKONS
“Kadang masyarakat bertindak tanpa memahami risikonya. Misalnya, membakar sampah di bawah jaringan tegangan tinggi, atau melakukan aktivitas terlalu dekat dengan kabel distribusi. Ini bisa berakibat fatal,” ujarnya.
Tohom juga menyoroti perlunya peran aktif pemerintah daerah dalam memberikan penyuluhan dan mengawasi kegiatan masyarakat yang berpotensi mengancam keselamatan jaringan listrik.
“Pemerintah daerah punya peran strategis. Sosialisasi keamanan listrik harus menjadi bagian dari upaya menjaga infrastruktur publik, bukan sekadar urusan teknis PLN,” katanya menambahkan.
Tohom yang juga Ketua Umum Persatuan Pengacara Perlindungan Konsumen Indonesia (PERAPKI) ini menilai, menjaga kelestarian jaringan listrik adalah bagian dari tanggung jawab sosial masyarakat.
“Kalau jaringan listrik rusak atau terganggu, yang paling dirugikan adalah konsumen sendiri. Karena itu, mari kita jadikan kepedulian terhadap infrastruktur listrik sebagai gerakan bersama, demi keandalan pasokan energi nasional,” tuturnya.
Sebelumnya, aksi seorang pria memanjat tower SUTET di kawasan Koja, Jakarta Utara beberapa waktu lalu, sempat membuat geger warga.
Petugas damkar akhirnya berhasil mengevakuasi pria tersebut setelah beberapa jam. Kejadian ini menjadi perhatian publik karena dianggap mencerminkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap risiko bahaya di sekitar instalasi listrik tegangan tinggi.
[Redaktur: Mega Puspita]