Tidak hanya itu, dirinya pun menceritakan bagaimana batas negara yang dulunya mati, sekarang hidup.
"Seperti di Aruk dan di Entikong, Kalimantan Barat. Dulu mereka ke Malaysia untuk kebutuhan pokok. Sekarang jalan dibangun, fasilitas dibangun, pusat ekonomi dibangun. Perbatasan menjadi etalase Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Dirinya juga menyampaikan bagaimana kinerja Presiden Joko Widodo saat berjuang memakmurkan Indonesia di tengah wabah Covid-19, bahkan mampu bangkit lebih cepat dari negara lainnya.
"Indonesia punya pemimpin yang kuat, mampu membangun semangat kebersamaan, mampu memetakan mimpi bersama. Kalau di tempat lain, pandemi jadi titik balik. Di Indonesia, ini menjadi momentum. Banyak pengamat memprediksi 20 tahun dari sekarang, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia, Bukan 20 besar, bukan 10 besar, Tetapi Indonesia 4 besar ekonomi dunia," tegas Darmawan.
Menurutnya, keberhasilan tersebut yang membuat banyak pemimpin negara lain, tokoh, sektor privat, dan non-governmental organization (NGO) dari seluruh penjuru dunia ingin mendalami kepemimpinan Presiden Jokowi dalam membangun fondasi nasional yang kokoh dan mewujudkan mimpi rakyat Indonesia.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Diketahui, buku tersebut tidak hanya diterjemahkan dalam Bahasa Inggris dan Korea, saat ini buku biografi tersebut juga sedang dalam proses penerbitan untuk versi Bahasa Arab, Spanyol, Swahili dan Jepang, karena tingginya animo masyarakat di Afrika, Timur Tengah dan Asia lainnya.
Darmawan berharap, launchingnya buku ini bisa menjadi dorongan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan negara lain. Bukan hanya secara diplomatik, tetapi juga hubungan yang jauh lebih produktif, seperti kerja sama ekonomi, teknologi, SDM, investasi, dan sebagainya.
Sebagai informasi, buku biografi 'Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia' versi Bahasa Indonesia ini mulai ditulis sejak Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga periode pertama menjadi Presiden Indonesia tahun 2014 - 2019.