“Itu contoh bagaimana kita harus membuat konsistensi kebijakan,” tuturnya.
Sebelumnya Anies juga pernah mengkritik kebijakan subsidi kepemilikan kendaraan listrik. Menurutnya, tindakan itu kurang tepat untuk menghadapi krisis lingkungan.
Baca Juga:
Jokowi Pertemuan Tiga Bacapres di Istana, Ini Respons PDIP
Ia menyebut, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak.
"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Itu kenyataan bagi kita. Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara, bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies, Minggu (7/5/2023).
Menanggapi kritik Anies pada Mei lalu, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sudah terdapat banyak studi yang komprehensif mengenai kendaraan berbasis listrik. Menurut Luhut, tren kendaraan listrik itu sudah terjadi di banyak negara di dunia, bukan hanya Indonesia. Ia meminta agar arus tersebut tidak dilawan.
Baca Juga:
GPGP Bersama Ribuan Mahasiswa Lampung Hadiri Kuliah Umum Ganjar Pranowo tentang Indonesia Emas 2045
“Kalau siapa yang berkomentar saya enggak tahu, karena itu nanti suruh dia datang ke saya, nanti saya jelasin ke dia bahwa itu enggak benar omongannya,” kata Luhut sebagaimana dikutip dari Kompas TV.
[Redaktur: Alpredo]