KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, mengungkapkan bahwa salah satu ciri konsumen cerdas adalah hemat dalam penggunaan listrik.
Menurutnya, masyarakat yang mampu mengelola konsumsi listrik dengan bijak bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kestabilan pasokan energi nasional.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi PLN Hijaukan Aliran Sungai Sebagai Bentuk Komitmen Mengganti Lahan yang Sudah Digunakan
“Hemat listrik merupakan bagian dari kesadaran untuk menggunakan energi secara bertanggung jawab. Dengan pola konsumsi yang efisien, kita bisa mengurangi risiko lonjakan daya yang berpotensi merusak peralatan elektronik di rumah,” ujar Tohom, Jumat (21/3/2025).
Tohom menjelaskan bahwa lonjakan daya listrik sering kali terjadi tanpa disadari dan dapat berdampak buruk terhadap sistem kelistrikan rumah.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari gangguan listrik mendadak hingga penggunaan peralatan berdaya besar secara bersamaan. Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat lebih disiplin dalam mengelola penggunaan listrik.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Kolaborasi PLN dan POLRI Seharusnya Terbangun Erat di Seluruh Indonesia demi Pastikan Keandalan Listrik Konsumen
“Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah menggunakan pelindung lonjakan listrik. Perangkat ini berfungsi untuk menstabilkan tegangan dan melindungi peralatan elektronik dari kerusakan akibat lonjakan daya,” kata Tohom.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemeriksaan instalasi listrik secara berkala oleh teknisi profesional.
“Banyak rumah yang masih menggunakan sistem kelistrikan lama yang sudah tidak sesuai dengan standar keamanan terbaru. Inilah yang sering menjadi pemicu lonjakan daya yang merugikan,” tambahnya.
Tohom yang juga Pengamat Kebijakan Publik menyoroti pentingnya kebijakan yang mendorong efisiensi energi di tingkat rumah tangga.
Menurutnya, pemerintah dan penyedia listrik harus lebih aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan listrik yang aman dan hemat.
“Kampanye hemat energi harus lebih masif, karena kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan. Ini bukan hanya untuk mengurangi beban listrik nasional, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan energi di masa depan,” paparnya.
Sebelumnya, beberapa pakar kelistrikan juga menyoroti pentingnya manajemen konsumsi listrik di rumah.
Mereka menyarankan penggunaan stabilizer atau uninterruptible power supply (UPS) untuk perangkat elektronik sensitif serta mencabut peralatan listrik saat terjadi pemadaman guna mencegah lonjakan daya saat listrik kembali menyala.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan penggunaan listrik yang bijak, diharapkan risiko lonjakan daya dapat diminimalisir dan efisiensi energi dapat terus meningkat di seluruh lapisan masyarakat.
[Redaktur: Mega Puspita]