"Kami melihat upaya ini sebagai bagian dari revolusi perilaku konsumsi listrik. Listrik kini bukan hanya sekadar utilitas, tetapi identitas gaya hidup baru yang harus dijalankan secara bertanggung jawab dan efisien," tambah Tohom.
Tohom yang juga Penerima Gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Raja Paku Buwono Keraton Surakarta ini menegaskan bahwa transisi energi yang efektif harus dimulai dari perubahan pola pikir konsumen.
Baca Juga:
Siaga Idul Adha, PLN UP3 Sumedang Pastikan Keandalan Kelistrikan Bagi Masyarakat
Menurutnya, digitalisasi layanan seperti lewat aplikasi PLN Mobile bisa menjadi jembatan penting dalam menciptakan ekosistem kelistrikan nasional yang lebih cerdas dan adaptif.
"Aplikasi PLN Mobile adalah manifestasi dari prinsip efisiensi dan transparansi. Masyarakat tidak lagi harus antre atau menebak-nebak soal tagihan, semua serba cepat dan akurat. Ini bentuk perlindungan konsumen berbasis teknologi," tegas Tohom.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini harus diikuti oleh daerah-daerah lain dengan karakteristik lokal yang berbeda, sehingga transformasi ke gaya hidup electrifying lifestyle dapat merata secara nasional.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kerja Sama PLN dan Pemkab Gayo Lues dalam Pengembangan PLTMH Demi Kemandirian Energi
Sebelumnya, Manager PLN UP3 Ketapang, Yusrizal Ibrani, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk lebih mendekatkan PLN kepada masyarakat.
“Kami ingin masyarakat makin terbiasa dengan layanan digital dan mulai beralih ke peralatan rumah tangga berbasis listrik, seperti kompor induksi. Ini bagian dari hidup yang lebih hemat, aman, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania.