KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi tinggi atas langkah progresif PLN UP3 Ketapang yang aktif menyosialisasikan layanan digital kepada masyarakat melalui event “Indonesia Night Market–Ketapang Yok Jajan” di Citimall Ketapang.
ALPERKLINAS menilai kehadiran PLN dalam event ini menjadi contoh konkret pendekatan pelayanan publik yang humanis, edukatif, dan inspiratif dalam mendorong masyarakat beralih ke gaya hidup listrik yang efisien dan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Siaga Idul Adha, PLN UP3 Sumedang Pastikan Keandalan Kelistrikan Bagi Masyarakat
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai bahwa inisiatif PLN ini bukan hanya sebatas promosi layanan digital, tetapi merupakan bentuk nyata transformasi budaya konsumsi energi di Indonesia.
Menurutnya, edukasi publik tentang elektrifikasi harus terus digencarkan agar masyarakat tidak sekadar menjadi pengguna, tetapi juga menjadi konsumen yang cerdas dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan energi listrik.
"Langkah PLN Ketapang ini harus diapresiasi karena membawa nilai strategis. Mereka tidak hanya memperkenalkan aplikasi, tapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa gaya hidup berbasis listrik adalah masa depan," ujar Tohom.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kerja Sama PLN dan Pemkab Gayo Lues dalam Pengembangan PLTMH Demi Kemandirian Energi
Ia menambahkan bahwa pendekatan seperti ini sejalan dengan misi ALPERKLINAS dalam memperjuangkan hak konsumen untuk mendapatkan akses energi yang adil, transparan, dan berkelanjutan.
Dalam analisisnya, Tohom juga menyoroti pentingnya PLN menjaga kesinambungan edukasi di masyarakat melalui pendekatan budaya lokal dan visual yang menarik.
Keberadaan tokoh seperti “Iron Man” di booth PLN, menurutnya, adalah pendekatan cerdas yang membumikan konsep elektrifikasi pada generasi muda dan keluarga urban.
"Kami melihat upaya ini sebagai bagian dari revolusi perilaku konsumsi listrik. Listrik kini bukan hanya sekadar utilitas, tetapi identitas gaya hidup baru yang harus dijalankan secara bertanggung jawab dan efisien," tambah Tohom.
Tohom yang juga Penerima Gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Raja Paku Buwono Keraton Surakarta ini menegaskan bahwa transisi energi yang efektif harus dimulai dari perubahan pola pikir konsumen.
Menurutnya, digitalisasi layanan seperti lewat aplikasi PLN Mobile bisa menjadi jembatan penting dalam menciptakan ekosistem kelistrikan nasional yang lebih cerdas dan adaptif.
"Aplikasi PLN Mobile adalah manifestasi dari prinsip efisiensi dan transparansi. Masyarakat tidak lagi harus antre atau menebak-nebak soal tagihan, semua serba cepat dan akurat. Ini bentuk perlindungan konsumen berbasis teknologi," tegas Tohom.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini harus diikuti oleh daerah-daerah lain dengan karakteristik lokal yang berbeda, sehingga transformasi ke gaya hidup electrifying lifestyle dapat merata secara nasional.
Sebelumnya, Manager PLN UP3 Ketapang, Yusrizal Ibrani, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk lebih mendekatkan PLN kepada masyarakat.
“Kami ingin masyarakat makin terbiasa dengan layanan digital dan mulai beralih ke peralatan rumah tangga berbasis listrik, seperti kompor induksi. Ini bagian dari hidup yang lebih hemat, aman, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa listrik bukan hanya kebutuhan, tapi juga bagian dari gaya hidup masa kini yang lebih efisien dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dengan rangkaian kegiatan edukatif dan interaktif ini, PLN membuktikan bahwa inovasi layanan publik harus menyentuh sisi emosional dan praktis masyarakat.
[Redaktur: Mega Puspita]