KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi atas sinergi antara PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar dan Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dalam mengembangkan program “Listrik Masuk Sawah.”
Program ini dinilai sebagai langkah nyata yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga mengoptimalkan kesejahteraan petani melalui ketersediaan energi yang efisien dan berkelanjutan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Langkah Pemerintah Belajar ke India, Minta Implementasi Teknologi PLTS Murah Tak Sekadar Wacana
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai kolaborasi tersebut sebagai bentuk inovasi kebijakan daerah yang progresif dan pro-rakyat.
Ia menyebut, program Listrik Masuk Sawah merupakan contoh konkret bagaimana elektrifikasi dapat menjadi katalis pembangunan ekonomi di sektor pertanian.
“Kita harus mengapresiasi Pemkab Sidrap dan PLN UID Sulselrabar karena keduanya berhasil menerjemahkan kebutuhan dasar petani menjadi kebijakan nyata. Ini bukan sekadar penyediaan daya listrik, melainkan pemberdayaan ekonomi pedesaan melalui energi,” ujar Tohom di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Baca Juga:
Indonesia Menuju Green Energi, ALPERKLINAS Minta Pemerintah Longgarkan Kuota Pemasangan PLTS
Tohom menjelaskan, ketersediaan listrik di lahan sawah tadah hujan berpotensi mengubah pola produksi pertanian dari bergantung pada musim menjadi lebih produktif dan modern.
Menurutnya, dengan sistem pompa air bertenaga listrik, petani bisa mengelola irigasi secara mandiri tanpa bergantung pada pasokan air alami.
“Artinya, petani Sidrap bisa panen lebih dari sekali setahun. Dampak lanjutannya adalah meningkatnya daya beli masyarakat, tumbuhnya sektor usaha baru, dan tentunya peningkatan penerimaan daerah,” tambahnya.