KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyampaikan apresiasi atas langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang menegaskan percepatan program listrik desa untuk 5.700 desa dan 4.400 dusun di seluruh Indonesia.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai kebijakan Presiden dalam rapat terbatas bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan jajaran menteri pada 25 Agustus 2025 itu merupakan terobosan penting untuk memastikan akses energi lebih merata.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Elektrifikasi Desa dan Subsidi Energi Jadi Prioritas Nasional
“Dukungan Presiden ini bukan hanya soal listrik, melainkan menyangkut hak dasar warga negara atas energi. Percepatan listrik desa akan membuka ruang bagi pemerataan ekonomi, pendidikan, hingga layanan kesehatan. Desa dan dusun yang selama ini terpinggirkan bisa ikut serta dalam arus pembangunan nasional,” ujar Tohom, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, keberanian Presiden memangkas waktu administrasi dari enam bulan menjadi tiga bulan adalah sinyal kuat bahwa negara serius menghadirkan energi untuk rakyat kecil.
“Listrik adalah pintu masuk menuju transformasi desa. Dengan percepatan ini, kita sedang bicara tentang akselerasi peradaban,” imbuhnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Kopdes Merah Putih Bangun PLTS Seluruh Desa di Indonesia
Tohom juga menyoroti bahwa listrik di wilayah pelosok tidak hanya menghadirkan lampu, tetapi juga mesin penggerak produktivitas desa.
“Bayangkan, jika 5.700 desa dan 4.400 dusun segera terang benderang, UMKM akan tumbuh, koperasi desa akan berkembang, dan digitalisasi layanan publik bisa berjalan lebih cepat,” jelasnya.
Ia menambahkan, perhitungan harga listrik dari energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), yang kini dipatok sekitar 13 sen USD per kWh, menjadi bukti bahwa transisi menuju energi bersih tetap memperhatikan keberlanjutan konsumen.