Konsumenlistrik.WAHANANEWS.CO, Batam - Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tewasnya tiga pekerja di galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Batam, yang diduga akibat korsleting listrik, pada pertengahan Desember 2024 lalu.
Ia mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bidang kelistrikan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Pengusaha Indonesia yang Dukung Energi Bersih Listrik Di Kawasan ASEAN
"Insiden seperti ini sangat disayangkan dan seharusnya dapat dicegah jika standar K3 diterapkan secara disiplin. Perlu dipastikan bahwa setiap pelaku industri, termasuk subkontraktor, memiliki prosedur keselamatan yang memadai untuk mengatasi risiko kelistrikan," ujar Tohom, Rabu (8/1/2024).
Ia juga mendorong dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab pasti kejadian.
"Kami berharap investigasi ini memberikan pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama," tambahnya.
Baca Juga:
Pembangunan SPKLU Masif, ALPERKLINAS Minta PLN dan Pemerintah Daerah Tegas Terkait Safety dan Estetika Kota
Tohom -- yang juga Ketua Pengurus Pusat Badan Penyuluhan Dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila (BPPH) -- ini memuji tindakan cepat pekerja lain yang berusaha memutus aliran listrik meski insiden telah merenggut nyawa rekan mereka.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (20/12/2024), dan terekam dalam sebuah video berdurasi 17 detik yang menunjukkan suasana panik di lokasi kejadian.
Dalam rekaman tersebut, terlihat para pekerja berteriak histeris saat ketiga korban ditemukan tergeletak di bawah scaffolding.
Rekan-rekan mereka bergegas memutus aliran listrik yang diduga menjadi penyebab kecelakaan.
Salah satu pekerja bahkan terdengar berteriak, "Woi... listrik!" menggambarkan situasi darurat yang berlangsung.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, ketiga korban merupakan pekerja subkontraktor PT Labi yang bertugas dalam proyek pembangunan kapal tugboat.
Salah seorang saksi mata mengonfirmasi bahwa ketiga korban meninggal dunia di tempat kejadian.
"Korban tiga orang meninggal dunia. Mereka pekerja subcon PT Labi bagian scaffolding untuk proyek pembuatan kapal tugboat," ujar seorang saksi mata.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait kronologi lengkap maupun penyebab pasti insiden.
Namun, insiden ini kembali menjadi alarm keras atas pentingnya penerapan K3, terutama di sektor industri yang memiliki risiko tinggi seperti galangan kapal.
[Redaktur: Mega Puspita]