Lonjakan ini terjadi setelah Rusia melakukan pembatasan kegiatan ekspor minyak dan gasnya ke pasar Eropa, sebagai bentuk balasan sanksi yang telah dilakukan UE dan sekutunya dalam beberapa minggu terakhir.
Sebelum suntikan tenor ini mendapatkan izin resmi dari Kementerian Keuangan Turki, pemerintah pusat telah lebih dulu memberikan subsidi senilai 18 miliar dolar AS ke warganya untuk meringankan beban tagihan kenaikan harga energi.
Baca Juga:
Tata Kelola Energi Primer Kokoh, PLN Tak Khawatir Ancaman Krisis Energi Global
Namun cara tersebut tampaknya belum mampu menstabilkan harga LNG yang dijual ke pasar rumah tangga dan fasilitas industri Turki.
Dengan suntikan ini diharapkan Turki bisa kembali meningkatkan pasokan energi LNG dalam negeri yang saat ini tengah berada di zona kritis, dengan begitu harga listrik di Turki bisa kembali stabil dan angka inflasi bisa segera menurun, terlebih saat ini laju inflasi Turki telah mencapai 54,6 persen. [jat]