“Nah kami mereaksikan dengan senyawa lain supaya terurai, namun harus ekstra hati-hati. Kami melibatkan ahli, Polri/TNI, BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana] dua hari untuk jaga-jaga. Secara teknis sudah diantisipasi, semua pelayanan dan keamanan untuk berjaga,” kata dia.
Tiga Menit Krusial
Baca Juga:
Dampak Kebocoran Gas Beracun Dieng, ESDM: Akan Evaluasi Kondisi PLTP di Indonesia
Agus mengungkapkan tahapan paling riskan hanya berlangsung dua sampai tiga jam pertama. Setelah itu pengambilan data. Proses selanjutnya membangun jaringan pipa dan membangun pembangkit listrik melalui data-data yang telah diperoleh.
Geo Dipa bakal membangun lima sumur pada Dieng Unit II dengan kapasitas 55 megawatt bakal beroperasi 2023 bersamaan dengan operasional Patuha unit dua 55 Megawatt.
Menurut dia, potensi energi PLTP kawasan Dieng ada sekitar 450 Megawatt. PLTP berbeda dengan gas. PLTP memakai energi panas bumi berupa uap air untuk memutar turbin yang menghasilkan listrik.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Akan Evaluasi Kondisi PLTP di Indonesia
Adapun potensi panas bumi secara nasional, yakni 40% sumber panas bumi dunia ada di Indonesia.
Pasokan listrik Indonesia berperan besar dalam pencapaian target net zero emission. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan sangat penting dalam mencapai ketahanan dan kemandirian energi nasional.
“Panas bumi enggak akan habis makanya di dalam dunia energi dimasukkan pada kelompok energi terbarukan,” ungkapnya.