Energynews.id | PT Geo Dipa Energi akan mengebor lima sumur baru untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang ditargetkan beroperasi 2023. Lima sumur tersebut berlokasi di Wilayah Kerja Dieng Unit II, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Geo Dipa sudah melakukan uji sumur (well test) di salah satu dari lima sumur baru itu pada Selasa (21/6/2022).
Baca Juga:
Dampak Kebocoran Gas Beracun Dieng, ESDM: Akan Evaluasi Kondisi PLTP di Indonesia
Human Capital & Finance Unit Dieng I PT Geo Dipa Energi, Agus Supriyanto, menjelaskan well test satu sumur berlangsung lancar dan aman. Tahapan itu dilakukan sekali pada satu sumur sebelum beroperasi.
“Well test untuk mengetahui kapasitas gas, suhu, kandungan, dan karakteristik sumur. Kami memasukkan alat ukur. Data yang diperoleh untuk menentukan desain turbin untuk pembangkit listrik,” kata pria yang lebih akrab disapa Nonot itu saat ditemui tim Ekspedisi Energi 2022 Solopos Media Group (SMG), Kamis (23/6/2022).
Sebagai informasi, Ekspedisi Energi 2022 digelar SMG selama empat hari mulai Senin (20/6/2022). Ekspedisi ini memotret pemanfaatan energi baru terbarukan dan inovasi energi untuk pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Akan Evaluasi Kondisi PLTP di Indonesia
Ekspedisi Energi 2022 ini didukung PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkitan Jawa Bali (PJB), SKK Migas Jabanusa, dan Dinas ESDM Jawa Tengah.
Menurut Agus, tahapan uji sumur merupakan tahapan paling riskan. Ia menceritakan pernah ada korban jiwa saat perusahaan lain melakukan well test, namun tidak di Geo Dipa.
Dia mengatakan saat dilakukan pengujian sumur yang keluar pertama adalah non condensable gas. Gas ini mengumpul pada ujung uap dan bisa fatal jika terkena orang sehingga perlu kehati-hatian dalam mengatur pembukaan sumurnya.
“Nah kami mereaksikan dengan senyawa lain supaya terurai, namun harus ekstra hati-hati. Kami melibatkan ahli, Polri/TNI, BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana] dua hari untuk jaga-jaga. Secara teknis sudah diantisipasi, semua pelayanan dan keamanan untuk berjaga,” kata dia.
Tiga Menit Krusial
Agus mengungkapkan tahapan paling riskan hanya berlangsung dua sampai tiga jam pertama. Setelah itu pengambilan data. Proses selanjutnya membangun jaringan pipa dan membangun pembangkit listrik melalui data-data yang telah diperoleh.
Geo Dipa bakal membangun lima sumur pada Dieng Unit II dengan kapasitas 55 megawatt bakal beroperasi 2023 bersamaan dengan operasional Patuha unit dua 55 Megawatt.
Menurut dia, potensi energi PLTP kawasan Dieng ada sekitar 450 Megawatt. PLTP berbeda dengan gas. PLTP memakai energi panas bumi berupa uap air untuk memutar turbin yang menghasilkan listrik.
Adapun potensi panas bumi secara nasional, yakni 40% sumber panas bumi dunia ada di Indonesia.
Pasokan listrik Indonesia berperan besar dalam pencapaian target net zero emission. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan sangat penting dalam mencapai ketahanan dan kemandirian energi nasional.
“Panas bumi enggak akan habis makanya di dalam dunia energi dimasukkan pada kelompok energi terbarukan,” ungkapnya.
Listrik dari Geo Dipa disalurkan ke gardu induk Wonosobo kemudian masuk gardu induk Ungaran sebelum ke jaringan PLN Jawa Bali. Distribusi dan transmisi listrik dilakukan PLN. [jat]