Termasuk ekspor yang bertujuan menjaga lingkungan global dengan mengurangi bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara.
Karena itulah, dirinya berfokus pada cangkang sawit, sebagai bahan bakar biomassa yang secara siginifikan mengurangi emisi karbon.
Baca Juga:
RSUI-Sania Royale Rice Band, Seminar Atasi Stroke dengan Gamma Oryzanol: Metode Memasak Minyak Goreng Sehat
Adapun PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY) sendiri adalah perusahaan joint venture (JV) 2 perusahaan, yaitu Hayashiroku Co Ltd (Osaka, Jepang) dan The Sakura Green Ltd (Osaka, Jepang).
Kedua perusahaan ini bersepakat untuk pengolahan dan ekspor cangkang sawit untuk memasok kebutuhan pembangkit listrik tenaga biomassa dan industri di Jepang.
Terpisah Wakil Presiden Yamashina Masami sebagai perwakilan Hayashiroku Co.,Ltd menyatakan. Pembangkit listrik biomassa yang akan dimulai dalam 10 tahun ke depan dan akan terus meningkat di Jepang.
Baca Juga:
P3PI Dorong Peningkatan Standar Higienis di Pabrik Kelapa Sawit menuju Kelayakan Food Grade
“Kami bertujuan untuk berinvestasi jangka panjang di Buton dan mengekspor cangkang sawit ke Jepang untuk waktu yang lama. Diharapkan agar hubungan kedua negara (Jepang dan Indonesia) berkembang secara signifikan di bawah hubungan saling percaya,” tambahnya.
Saat ini, PT SKY sedang mengembangkan project terbarunya berupa Black Pellet, sebuah energi baru yang juga merupakan bahan bakar biomassa untuk generasi selanjutnya dan berpotensi tumbuh menjadi industri seperti cangkang sawit.
Acara “New SKY Blessing” ini pun turut diisi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) sebagai kesepakatan atau perjanjian kerja sama antara pihak PT Sinergi Kharisma Yuda dan PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) untuk perihal kebutuhan Raw Material untuk project demo plant Black Pellet di Tanjung Buton. [jat]