“Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi inovasi yang dibutuhkan sektor transportasi masa depan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam siaran pers, Jumat, 10 Juni 2022.
Bioavtur merupakan produksi avtur dari minyak inti sawit refined bleached degummed palm kernel oil (RBDPKO).
Baca Juga:
Arsjad Rasjid dan Anindya Bersatu, Kadin Siap Gelar Munas Usai Pelantikan Presiden
Pada Oktober 2021, pesawat CN235-220 FTB (Flying Test Bed) milik PT Dirgantara Indonesia berhasil terbang dengan menggunakan campuran bahan bakar bioavtur.
Sedangkan, implementasi pencampuran bahan bakar nabati atau biodiesel sebanyak 30 persen (B30) pada BBM jenis minyak solar sudah diterapkan di Indonesia sejak awal 2022.
Program ini guna melepaskan diri terhadap energi fosil, mengurangi ketergantungan impor BBM, serta bisa menghemat devisa negara Rp63 triliun.
Baca Juga:
Kata Djarot PDIP Soal Jokowi Reshuffle Diakhir Jabatan
Arifin pun mengapresiasi inisiatif Denmark bersama International Energy Agency (IEA) dalam penyelenggaraan konferensi energi efisiensi global.
“Ini adalah sarana untuk memperkuat komitmen bersama antar negara dalam implementasi efisiensi energi secara global,” ujar Arifin.
Sementara itu, Jørgensen mengapresiasi kerja sama bilateral yang sudah terjalin dengan sangat baik antara Indonesia-Denmark selama ini.