Energynews.id | PT PLN (Persero) menandatangani kerja sama pemenuhan tenaga listrik yang berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) melalui pembelian sekitar 70.000 unit Renewable Energy Certificate (REC) atau setara dengan 70.000 megawatt-hours (MWh) dengan PT Otsuka Indonesia, PT Widatra Bhakti, dan 6 Pabrik PT HM Sampoerna di Jawa Timur pada tanggal 13 April 2022.
EVP Retail Regional Jawa Madura Bali PLN, Abdul Farid menjelaskan dengan kontrak pembelian REC ini sebagai bentuk kolaborasi antara PLN dan industri untuk mencapai target carbon neutral pada 2060. Sejalan juga untuk mendukung target bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 mendatang.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata bahwa sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan," ujar Abdul Farid, Senin 18 April 2022.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran menjelaskan produk REC sangat diminati, hingga Maret tahun ini sudah 30.000 MWh energi terbarukan dari PLTP Kamojang telah digunakan oleh pelanggan enterprise di Jawa Timur.
"Salah satu manfaat yang didapat pelanggan dengan REC yaitu memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur," jelas Lasiran.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Tidak hanya itu, pelanggan juga membuktikan eksistensinya dalam berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan menggunakan energi yang berasal dari pembangkit EBT di Indonesia dalam menjalankan bisnisnya.
Kontrak pembelian REC juga memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060. Diharapkan, masifnya kontrak pembelian REC di sektor industri dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi.
Deputy PT Otsuka Indonesia, Yasutaka Emoto menyampaikan perusahaannya tengah memberikan perhatian penuh terhadap isu-isu lingkungan. Menurut dia, sebagai perusahaan yang menggeluti sektor farmasi, isu lingkungan menjadi isu utama bagi perusahaan.